Skip to content
AL-IHSAN ANYER

AL-IHSAN ANYER

Media Dakwah, Pendidikan & Pengetahuan Keislaman

  • PENDIDIKAN
  • SIRAH
  • KAJIAN ISLAM
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • TENTANG KAMI
  • PONPES AL-IHSAN

Breaking News

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

Mata Lebih Besar dari Perut?

Tak Peduli Anda Beriman atau Kafir

Bulir Padi Pun Menunduk

Jangan Sampai Kita Hanya Dapat Lapar dan Haus

KEBAIKAN

5 TAHAP SENI BERTAHAN DALAM HIDUP

Dirahmati Allah Orang yang Berlapang Dada

  • Home
  • 2023
  • June
  • 23
  • Ibunda Hajar dan Pesan Menyentuh  Ibrahim kepada Putranya  Isma’il
  • HIKMAH JUMAT

Ibunda Hajar dan Pesan Menyentuh  Ibrahim kepada Putranya  Isma’il

On June 23, 2023
H. A. SURYANA SUDRAJAT

Dua orang nabi, anak-beranak, menjadi contoh ketundukan yang tiada taranya kepada Allah Ta’ala. Pembangunan Ka’bah didahului berbagai cobaan, termasuk pengasingan istri dan anak dan perintah penyembelihan. 

“Setahu saya, di daerah ini tidak ada air,” kata ketua rombongan. “Tapi cobalah dua orang pergi ke sana.” Saudagar dari Yaman itu rupanya penasaran. Maklumlah, selama pulang pergi Yaman-Syam baru kali ini ia melihat burung beterbangan di lembah itu.

“Benar, Bos!  Di sana ada mata air!” kedua pesuruh itu kembali melapor. “Dan bukan hanya itu.”

“Bukan hanya apa?”

 “Ada seorang bocah beserta ibunya.”

Kafilah dari suku Jurhum itu bergegas ke lembah. Karena kendala bahasa, mereka bercakap dengan isyarat. Ibu muda itu mengizinkan Arab-arab Yaman tadi beristirahat di situ, dan tentu saja memanfaatkan air mereka. Imbalannya, mereka mendapat pakaian dan makanan. Maka, dari hanya dua orang penghuni, lembah itu kemudian berkembang menjadi perkampungan. (Kampung kecil berkembang menjadi kota dan kota besar dan modern yang dikunjungi jutaan kaum muslim sepanjang waktu).  Dan ketika sudah berumur, bocah tadi kawin dengan seorang anak perempuan mantan kafilah tersebut. Bocah itu Isma’il namanya. Kelak ia seorang nabi.

Syahdan, lantaran suatu perkara di antara Sarah dan Hajar, Nabi Ibrahim bermaksud mengasingkan istrinya yang kedua itu. Inilah awal cerita. Sarah adalah istri pertama Ibrahim, sedangkan Hajar, yang berasal dari Nubia, setelah selatan Mesir (dan berkulit hitam-cokelat — orang Arab menyebutnya merah), dulunya gadis budak yang dihadiahkan Fir’aun dan dikawini Ibrahim atas anjuran Sarah yang waktu itu mandul. (Belakangan, setelah kelahiran Isma’il, Sarah akan melahirkan Ishaq). Mereka dijemput Jibril yang datang dengan burak. Bocah Isma’il, buah perkawinan Ibrahim-Hajar, dibawa.

Kampung demi kampung mereka lewati. Tapi setiap kali Ibrahim menanyakan, kampung mana yang akan ditempati, Jibril selalu menjawab, “bukan kampung ini” yang dimaksudkan Allah.

Sampai kemudian mereka tiba di satu lembah yang biasa mendapat kiriman air bah dari bukit-bukit sekitar. Tidak berpenduduk. Tidak ada pepohonan. Hanya kadang-kadang terlihat semak belukar.

“Bapak akan meninggalkan kami di sini? Tanpa air? Tanpa makanan?” tanya Hajar kepada Ibrahim, ketika dilihatnya suaminya siap pergi.

Tapi Ibrahim terus beranjak pergi. Barulah ketika Hajar mengejarnya dan bertanya berulang-ulang, “Apakah Allah Ta’ala menyuruh Bapak berbuat demikian?” Ibrahim menjawab, “Sungguh Allah menyuruh aku berbuat demikian.”

“O, kalau memang demikian, tidak apa. Allah pasti tidak akan menyia-nyiakan kami”

Ibrahim terus berjalan tanpa mampu menoleh. Sampai ia tiba di bukit bernama Kida’. Ia berhenti. Lalu berdoa, seperti disebut dalam Quran: “Tuhan, sudah kutempatkan sebagian keluargaku, di lembah tanpa tanaman, di dekat bait-Mu yang suci.”          

Adapun Hajar, lama-lama tipis pula perbekalannya. Air susunya kering, sementara Ismail terus merengek kehausan. Hajar lari ke bukit Safa. Tak ada air. Ke bukit Marwah. Tak ada air. Kembali ke Safa. Balik lagi ke Marwa. Sampai tujuh kali— sampai ia seperti mendengar, sayup-sayup, suara air di daerah dekat anaknya. Bagai mendapat tenaga ekstra ibu ini lari – dan benar: air muncrat dekat si orok yang sedang duduk. “Zummi Zummi,” Hajar berkata, menyuruh air berkumpul, membendungnya, agar tidak melebar ke mana-mana. Itulah awal hidup yang baru.

Bendul Pintu

Akan hal Ibrahim, beliau baru  kembali menjenguk  keluarganya setelah  Isma’il berangkat dewasa, untuk melaksanakan perintah penyembelihan (kurban) yang sedih tapi berakhir dengan bahagia itu. Pada kunjungan yang lain, Ismail sudah seorang suami. Hajar sudah lama wafat — dan dikuburkan di tempat yang disebut Hijr Ismail; artinya “pangkuan Ismail”, yakni Hajar. Ibrahim hanya bertemu menantunya, seorang perempuan yang tidak senang melihat kedatangannya.

 “Isma’il sedang berburu,” kata perempaun itu, ketus.

“Saya ingin tahu keadaan kalian,” kata Ibrahim.

“Keadaan kami? Wah, hidup kami sangat susah. Tidak pernah tidak kekurangan. ”Sebelum  pergi, orang tua itu berpesan agar salamnya disampaikan kepada suaminya. “Dan agar suamimu mengganti bendul  pintunya”

“Itulah ayahku, Ibrahim,” kata Ismail, mendengar laporan istrinya. “Beliau berpesan agar aku menceraikan kamu.”

Pada kedatangan Ibrahim yang kedua, Isma’il juga sedang tidak di rumah. Hanya, kali ini ia disambut ramah oleh nyonya rumah — yang rupanya istri yang dikawininya setelah perceraian, yang juga perempuan Jurhum. Si istri menyatakan bersyukur, dan kelihatan rida kepada Allah Ta’ala, meski hidup mereka tampak kesempitan. Nabi Ibrahim pun berdoa agar diluaskan rezeki mereka, agar dicukupi makan-minum keluarga itu. Dan sebelum pergi, orang tua itu titip salam buat Ismail, bersama pesan untuk tidak mengubah lagi bendul pintunya itu. Ismail pun paham, dan menerangkan artinya kepada si istri.

Baru pada kunjungan ketiga Ibrahim bertemu dengan putranya. Di situ sang nabi menuturkan, ia kembali menerima perintah Allah untuk melaksanakan tugas suci. Dan seperti yang sudah-sudah, Ismail, yang belakangan juga menjadi nabi, menyatakan siap melaksanakan perintah apa pun. “Allah menyuruh aku membangun Bait di tempat ini,” kata Ibrahim, seraya menunjuk anak bukit kecil di sisi telaga Zamzam. Itu bukan pembangunan pertama. Sudah ada sisa-sisa fondasi Bait yang pertama, yang dalam hadis-hadis dinyatakan sebagai peninggalan Nabi Adam. Itulah Baitullah Ka’bah, yang setiap Dzulhijjah menjadi tempat berhimpunnya jutaan umat muslimin sedunia.  Labbaik, Allahumma Labbaik!

H. A. SURYANA SUDRAJAT

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ihsan Anyer, Serang, Banten.

Post Views: 930
In HIKMAH JUMAT

Post navigation

Haji Ibadah Kolektif dan Inspiratif
Nasihat Nabi Kepada Seorang Lelaki Miskin

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Menjadi Mukmin yang Kuat dengan Imunisasi

On July 2, 2021July 2, 2021

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

On May 11, 2025May 11, 2025

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

On March 21, 2025March 21, 2025

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

On March 21, 2025March 21, 2025

Mata Lebih Besar dari Perut?

On March 17, 2025March 17, 2025

Archives

  • May 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • December 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • June 2023
  • May 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • February 2023
  • December 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • January 2021

Categories

  • HIKMAH JUMAT
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • KAJIAN ISLAM
  • PENDIDIKAN
  • PONPES AL-IHSAN
  • PROMO
  • SIRAH
  • Uncategorized

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

You May Like

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On June 23, 2023

Belajar dari Perilaku Jujur Syekh Abdul Qadir Jaelani

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On June 23, 2023

Orang Bodoh yang Pemurah dan Ahli Ibadah yang Pelit

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On June 23, 2023

Rendah Hati Itu Tandanya Melayani

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On June 23, 2023

Belajarlah pada Rayap!

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On June 23, 2023

Yuk Kita Bercermin pada Hati Nurani

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On June 23, 2023

Haji Ibadah Kolektif dan Inspiratif

28/04/2021- Foto-foto Kegiatan Serah Terima Bantuan dari Samora Group kepada Ponpok Pesantren Al-Ihsan Anyar

https://www.youtube.com/watch?v=CgscUD4N-RU

Video Pendek Moderasi Beragama/Toleransi (Judul: "Akur")
Hak Cipta @ alihsananyer.com 2021