Skip to content
AL-IHSAN ANYER

AL-IHSAN ANYER

Media Dakwah, Pendidikan & Pengetahuan Keislaman

  • PENDIDIKAN
  • SIRAH
  • KAJIAN ISLAM
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • TENTANG KAMI
  • PONPES AL-IHSAN

Breaking News

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

Mata Lebih Besar dari Perut?

Tak Peduli Anda Beriman atau Kafir

Bulir Padi Pun Menunduk

Jangan Sampai Kita Hanya Dapat Lapar dan Haus

KEBAIKAN

5 TAHAP SENI BERTAHAN DALAM HIDUP

Dirahmati Allah Orang yang Berlapang Dada

  • Home
  • 2024
  • September
  • 15
  • Khadijah, Tambatan Hati Nabi dan Ibunda Orang Beriman
  • SIRAH

Khadijah, Tambatan Hati Nabi dan Ibunda Orang Beriman

On September 15, 2024September 15, 2024
H. A. SURYANA SUDRAJAT

Tuhan mencintai sebagian kelakuan kita dan membenci sebagian lainnya. Perbuatan yang disukai-Nya adalah keluhuran hati dan pertolongan terhadap sesama, terutama kepada mereka yang lemah — Khadijah.

Dari hari ke hari, ekonomi Abu Thalib kian tidak menentu. Penghasilannya terlalu sedikit untuk mencukupi keluarganya yang besar. Perlu ada tambahan pemasukan. Namun dari mana harus diperolehnya? Setelah nguping sana-sini, dia kemudian memanggil keponakannya, yang juga menjadi tanggungannya.

Kata Abu Thalib, “Anakku. Kamu tahu, kita bukan keluarga berpunya. Dan keadaan ini makin menekan kita. Saya dengar ada kafilah yang segera berangkat ke Syam. Kabarnya, Khadijah binti Khuwailid membutuhkan tenaga untuk menjaga barang-barang dagangannya. Kalau kamu bersedia, saya kira dia tidak keberatan untuk mengikutsertakanmu.”

Sang keponakan pun bersedia mengikuti saran pamannya.
Abu Thalib kemudian mendatangi Khadijah dan menanyakan apakah dia bersedia memperkerjakan keponakannya. Hanya, Abu Thalib mengajukan syarat agar Khadijah mengupah dua kali lipat. Yakni empat ekor unta, kepada keponakannya, dari yang biasa diberikan kepada orang lain. Dengan senang hati Khadijah menerima permohonan itu. Katanya, “Abu Thalib, biarpun permintaanmu itu buat orang yang jauh dan tidak kusukai, tetap saya kabulkan. Apalagi buat orang yang dekat dan aku sukai.”

Khadijah rupanya punya cukup punya informasi tentang reputasi keponakan Abu Thalib yang satu itu. Cerdas, cermat, dan bisa dipercaya. Penduduk kota menggelarinya Al-Amin di belakang namanya. Muhammad.

Adapun Khadijah, dia adalah seorang wanita kaya, cantik, dan terhormat. Dia sering memperkerjakan sejumlah orang untuk membawa dagangannya ke luar Mekah. Sudah dua kali dia ditinggal wafat suaminya. Pertama dia menikah dengan Abu Halal Annabbasy ibn Zurarah. Setelah Abu Halal meninggal dunia, Khadijah menikah lagi dengan Atiq bin Abid Al-Makhzumi. Semasa perkawinannya yang kedua inilah usaha perdagangan Khadijah maju pesat. Itu antara lain berkat bantuan ayahnya, Khuwailid, dan beberapa orang kepercayaannya. Kala itu, Khadijah adalah salah seorang dari sedikit pengusaha Mekah yang punya kemampuan manajerial. Dia tidak hanya pandai membaca kemauan pasar, tetapi juga piawai dalam mengelola aset dan merekrut orang-orang yang menjadi kepercayaannya. Maka,t idak heran bila ia menjadi wanita terkaya di Jazirah Arab.

Selain kaya, Khadijah adalah perempuan yang independen. Beberapa pemuka Quraisy yang mencoba melamarnya, dia tolak. Namun entah mengapa, kekagumannya kepada Muhammad kemudian berkembang menjadi perasaan cinta. Untuk itu, dia mengutus sahabatnya, Nufaisa, menjajaki Muhammad.

Ia menanyakan mengapa Muhammad tidak menikah padahal usianya sudah lebih dari cukup. Yang ditanya menjawab, bahwa dia bukan tidak mau mencari pasangan hidup, tetapi merasa belum cukup punya modal untuk menyiapkan sebuah perkawinan.

Nufaisa pun cepat merespons, dengan menyatakan, andaikan ada yang mau menyediakan dan yang melamar Muhammad itu cantik, berharta, terhormat, dan memenuhi syarat, apakah dia mau menerima?

Sang utusan menjawab singkat, ‘Khadijah”, ketika Muhammad bertanya mengenai perempuan yang dimaksud. Hanya saja, Muhammad masih masygul karena dia tidak tahu langkah yang mesti dia lakukan. Nufaisa pun segera merespons, agar urusan itu diserahkan padanya.

Dengan 20 ekor unta muda sebagai mas kawin, Muhammad pun melangsungkan pernikahannya dengan Khadijah. Waktu itu mempelai wanita berusia 40 tahun, sedangkan yang pria berumur 25 tahun.

Rasulullah Saw. tidak menikah dengan perempuan lain selama Khadijah masih hidup. Dia mendampingi Muhamad 25 tahun lamanya dan wafat tiga tahun sebelum hijrah. Dia memberikan enam orang anak, salah seorangnya adalah Fatimah Az-Zahra yang dikawinkan dengan Ali ibn Abi Thalib r.a.

Khadijah membebaskan Muhammad untuk tidak mengurus harta dan mengelola usaha dagangnya serta membiarkannya menggunakan waktu untuk berpikir dan merenung. Tak hanya itu, Khadijah juga selalu memberikan dorongan dan semangat kepada Rasulullah untuk menjalankan dakwahnya. Dia bahu-membahu dengan suaminya ketika harus menghadapi embargo ekonomi dari kaum Quraisy, penentang Islam. Dia terus bertahan dengan penuh pengorbanan sampai hartanya ludes. Tidak heran jika Rasulullah sangat mencintainya dan seperti kehilangan pegangan ketika Khadijah meninggal. Dan, inilah yang selalu dikenangnya: “Ketika aku miskin, dia mengayakan aku. Ketika orang-orang menganggapku gila, ia tetap percaya kepadaku. Sewaktu semua orang lain menentangku, Khadijah mendukungku. Waktu semua orang masih kafir, dia telah memeluk Islam. Waktu semua orang lain tidak menolongku, Khadijah datang menolongku.”

Banyak ulama yang menempatkan Khadijah sebagai salah seorang dari tiga wanita besar dalam Islam, di samping Fatimah dan Aisyah. Kata mereka, urutannya adalah Fatimah, Khadijah, kemudian Aisyah. Ibn Qaiyim al-Jauziyah, seorang murid dan pengikut Ibn Taimiyah, berpendapat, jika orang memandang atas dasar hubungan darah dengan Nabi, maka Fatimah berada pada urutan atas. Namun kalau orang melihat siapa yang pertama kali masuk Islam dan siapa yang memberikan dukungan moral dan material kepada Islam, maka Khadijah-lah yang pertama menduduki posisi itu. Lalu jika orang memandangnya dari segi keluasan ilmu serta pengabdiannya dalam penyebaran Islam, maka Aisyah sungguh tiada bandingannya.

Di antara ucapan terkenal Ummul Mukminin Al-Kubra (Ibunda orang-orang beriman yang agung), sebutan untuk Khadijah, adalah pertama, manusia adalah jenis makhluk yang merupakan sumber penjelmaan kebesaran Tuhan. Kedua, Allah selalu memperhatikan kelakuan manusia dan memberikan ganjaran untuk itu. Tuhan mencintai sebagian kelakuan kita dan membenci sebagian lainnya. Perbuatan yang disukai-Nya adalah keluhuran hati dan pertolongan terhadap sesama, terutama kepada mereka yang lemah.

Sumber: Muhammad Hussain Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, terjemahan Ali Audah (1980); Khwaja Jamil Ahmad, Hundred Greater Muslims (1984)

H. A. SURYANA SUDRAJAT

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ihsan Anyer, Serang, Banten.

Post Views: 953
In SIRAH

Post navigation

Bersyukurlah Agar Dunia Tidak Terasa Sesak
Pembuka Kebajikan dan Penutup Kemaksiatan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Menjadi Mukmin yang Kuat dengan Imunisasi

On July 2, 2021July 2, 2021

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

On May 11, 2025May 11, 2025

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

On March 21, 2025March 21, 2025

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

On March 21, 2025March 21, 2025

Mata Lebih Besar dari Perut?

On March 17, 2025March 17, 2025

Archives

  • May 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • December 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • June 2023
  • May 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • February 2023
  • December 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • January 2021

Categories

  • HIKMAH JUMAT
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • KAJIAN ISLAM
  • PENDIDIKAN
  • PONPES AL-IHSAN
  • PROMO
  • SIRAH
  • Uncategorized

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

You May Like

  • SIRAH
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On September 15, 2024September 15, 2024

Ketika Muhammad Diasuh di Tengah Gurun

  • SIRAH
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On September 15, 2024September 15, 2024

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

  • SIRAH
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On September 15, 2024September 15, 2024

Pengalaman Nabi Mendirikan Negara Plural di Madinah

28/04/2021- Foto-foto Kegiatan Serah Terima Bantuan dari Samora Group kepada Ponpok Pesantren Al-Ihsan Anyar

https://www.youtube.com/watch?v=CgscUD4N-RU

Video Pendek Moderasi Beragama/Toleransi (Judul: "Akur")
Hak Cipta @ alihsananyer.com 2021