Skip to content
December 17, 2025
Trending Tags
fariduddin attar hikmah jumat pendidikan MAULID NABI MUHAMMAD SIRAH
AL-IHSAN ANYER

AL-IHSAN ANYER

Media Dakwah, Pendidikan & Pengetahuan Keislaman

  • PENDIDIKAN
  • SIRAH
  • KAJIAN ISLAM
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • TENTANG KAMI
  • PONPES AL-IHSAN

Breaking News

Kisah Fariduddin Attar tentang Perempuan dan Keindahannya

Dua Hari  TKA Berlangsung, Ini  Apa Kata Guru dan Peserta

HIkmah Maulid Nabi Muhammad Saw.

Muhammad Sang Pemuda

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

Mata Lebih Besar dari Perut?

Tak Peduli Anda Beriman atau Kafir

Bulir Padi Pun Menunduk

  • Home
  • 2025
  • September
  • 6
  • Muhammad Sang Pemuda
  • SIRAH

Muhammad Sang Pemuda

On September 6, 2025
H. A. SURYANA SUDRAJAT

Dari perenungan di padang gembalaan, seorang pemuda bernama Muhammad muncul di dunia bisnis. Dari sana menyentuh politik, dan menegakkan agama besar dunia.

Abu Thalib hidup miskin dan banyak anak. Karena itu, ketika suatu hari mendapat info bahwa Khadijah binti Khuwalid membuka lowongan untuk orang-orang yang bisa mengurusi perdagangannya, ia memanggil Muhammad, menanyakan apakah sang keponakan bersedia bekerja pada salah seorang terkaya Makkah itu. Muhammad, yang sejak kematian kakeknya, Abdul Muththalib, menjadi tanggungan Abu Thalib, mafhum adanya. Hanya Abu Thalib masih merasa perlu bernegosiasi lebih dulu dengan Khadijah karena upah yang ditawarkan, dua ekor anak unta untuk sekali jalan, dianggapnya murah. Mantan saudagar ini minta honor dinaikan, paling tidak menjadi empat ekor.

Jawaban Khadijah sudah kita ketahui dari tulisan sebelum ini (Ibunda Orang Beriman): “Abu Thalib,” jawab Khadijah. “Umpama permintaanmu itu buat orang yang jauh dan tidak kusukai, tetap saya kabulkan. Apalagi buat orang yang dekat dan aku sukai.” Memang, siapa yang tidak kesengsem oleh pemuda Muhammad yang digelari Al-Amin (Sang Tepercaya) oleh warga Makkah itu.

“Ini rezeki Tuhan kepadamu,” kata Abu Thalib kepada Muhammad, menyampaikan hasil pertemuannya dengan sang bos.

Waktu itu Muhammad berusia 25. Dan sudah ”menemukan dunia” di padang gembalaan. Di sinilah ia merasakan nikmatnya berpikir dan merenung, sambil menggembalakan kambing. Andai Muhammad dibiarkan saja begitu, kata Haekal dalam bukunya Hayatu Muhammad, tentu ia tak akan tertarik kepada harta. Ia akan berbahagia dengan cara seperti para gembala pemikir yang sudah melebur dengan alam.

Tapi Abu Thalib hidup miskin dan banyak anak. Inilah yang mengantarkan Muhammad ke “dunia nyata”, sambil menyelami kenyataan-kenyataan masyarakatnya—dan kemudian menjadi “aktivis”. Menurut M.A. Shaban (The New Interpretation of Islamic History), itu memang lewat perdagangan. Kata sejarawan Universitas Oxford ini, studi mengenai aktivitas Muhammad tanpa memasukkan faktor perdagangan sama saja dengan mengkaji Kuwait atau Arab kontemporer tanpa perhatian faktor minyak.

Disebutkan, pada paruh pertama abad ke-6 Masehi, Makkah menjadi makmur setelah dua adikuasa (Bizantium dan Persia) gagal mendominasi jalur perdagangan antarbangsa di Jazirah. Makkah memang strategis—di persimpangan. Kota ini juga memiliki tenaga-tenaga ahli, hubungan-hubungan, dan surplus komoditas yang bisa disalurkan ke pasar luar negeri.

Ketika Muhammad muncul di dunia bisnis, ada satu tendensi di Makkah: kekayaan terpusat pada sebagian kecil penduduk, tanpa peluang pada kabilah-kabilah miskin. Pada gilirannya ini bisa membawa malapetaka, bukan saja bagi Makkah tetapi juga bagi suku-suku lain yang menggantungkan hubungan dagangnya pada kota itu. Kareng itu, menurut Shaban, Muhammad merasa perlu melakukan reformasi.

Langkah awal: revolusi dalam sistem itu sendiri. Secara konsisten ia menganjurkan kaum Ouraisy menata keadaan mereka lebih dahulu. Menimbun harta berlebihan tanpa memperhatikan kesejahteraan dan bahkan menganiaya lapisan sosial yang lemah, itu nista adanya. Kerja sama kaya-miskin merupakan dasar seluruh ajaran Muhammad, sebagaimana cinta kasih merupakan dasar ajaran Kristus. Demikian Shaban.

Namun itu menuntut pengorbanan lapisan kaya Quraisy. Dan meskipun di antara pengikut awal Muhammad s.a.w. terdapat beberapa hartawan, seperti Utsman ibn Affan, usaha beliau di sana, 13 tahun lamanya, menghadapi hadangan luar biasa. Perang ekonomi dilancarkan kepada para pengikut beliau, bahkan musuh-musuh dari klan besar memberlakukan boikot ekonomi kepada kaum beliau. Dengan mengirimkan sejumlah pengikut ke Abbesinia, Muhammad mencoba menjalin hubungan dagang ke sana, terapi secara cepat kaum Quraisy memotong usaha itu.

Akhirnya beliau mencari dukungan ke luar. Beliau berangkat ke Thaif. Namun reaksi yang didapat malah lemparan batu dari penduduknya. Juga dengan kabilah-kabilah yang berkunjung ke Makkah untuk perdagangan musim haji. Tidak satu pun yang merasa cukup kuat untuk menentang kekuatan Quraisy dan para sekutu.

Satu-satunya alternatif, akhirnya, hanyalah hengkang dari kota itu. Dan dukungan datang dari penjuru yang nyaris tidak pernah diduga: Yatsrib, yang nanti akan bernama Madinah—Madinatun Nabi atau Madinatul Munawwarah, Kota Nabi atau Kota yang Benderang. Orang Madinah tidak pernah terlibat dalam perdagangan di Makkah, atau menjadi sekutunya. Madinah punya permasalahannya sendiri. Penduduknya tidak homogen, dan selalu ada ketegangan antara dua kabilah besar—Aus dan Khazraj yang selalu berkompetisi menguasai kota dan sumber dayanya yang kebanyakan dicengkeram kekuatan Yahudi.

Mengingat hubungan erat antara Yahudi Madinah dan Yahudi lainnya di Jazirah bisa disimpulkan bahwa jaringan perdagangan Yahudi memang sudah terbentuk waktu itu. Ini dapat menjelaskan mengapa tidak ada kegiatan perdagangan antara Makkah (yang pribumi) dan Madinah dalam skala besar.

Nah. Orang Madinah barang tentu menyadari situasi Makkah dan oposisi para pemimpinnya kepada Muhammad. Karena itulah—dan inilah analisis dari luar agama — mereka memberi perlindungan kepada tokoh Quraisy yang menentang kaum Quraisy sendiri, dengan mengundang Muhammad ke kota mereka. Untuk menambah ruwet keadaan, mereka memberi beliau kedudukan istimewa sebagai juru damai. Madinah, nantinya, akan mengungguli Makkah.

Kata Shaban, di Madinah Muhammad tidak membangun sebuah negara. Juga tidak menyatukan bangsa Arab. Beliau mengambil alih rezim yang sudah ada, memodifikasinya, mengenalkan beberapa perubahan yang mungkin, tetapi dengan kepemimpinannya yang tinggi tidak pernah kehilangan pandangan kepada tujuan akhirnya. Dan selalu berhasil. Perubahan-perubahan halusnya punya pengaruh sangat kuat. Itu bukan saja membawa kemenangan bagi revolusi moderatnya, tapi juga bagi keberhasilan pembentukan sebuah agama besar dunia.

H. A. SURYANA SUDRAJAT

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ihsan Anyer, Serang, Banten.

Post Views: 925
In SIRAH

Post navigation

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD
HIkmah Maulid Nabi Muhammad Saw.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Menjadi Mukmin yang Kuat dengan Imunisasi

On July 2, 2021July 2, 2021

Kisah Fariduddin Attar tentang Perempuan dan Keindahannya

On November 21, 2025November 21, 2025

Dua Hari  TKA Berlangsung, Ini  Apa Kata Guru dan Peserta

On November 5, 2025

HIkmah Maulid Nabi Muhammad Saw.

On September 8, 2025September 8, 2025

Muhammad Sang Pemuda

On September 6, 2025

Archives

  • November 2025
  • September 2025
  • May 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • December 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • June 2023
  • May 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • February 2023
  • December 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • January 2021

Categories

  • HIKMAH JUMAT
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • KAJIAN ISLAM
  • PENDIDIKAN
  • PONPES AL-IHSAN
  • PROMO
  • SIRAH
  • Uncategorized

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

You May Like

  • SIRAH
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On September 6, 2025

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

  • SIRAH
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On September 6, 2025

HIkmah Maulid Nabi Muhammad Saw.

  • SIRAH
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On September 6, 2025

Khadijah, Tambatan Hati Nabi dan Ibunda Orang Beriman

  • SIRAH
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On September 6, 2025

Ketika Muhammad Diasuh di Tengah Gurun

  • SIRAH
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On September 6, 2025

Pengalaman Nabi Mendirikan Negara Plural di Madinah

28/04/2021- Foto-foto Kegiatan Serah Terima Bantuan dari Samora Group kepada Pondok Pesantren Al-Ihsan Anyar

https://www.youtube.com/watch?v=CgscUD4N-RU

Video Pendek Moderasi Beragama/Toleransi (Judul: "Akur")
Hak Cipta @ alihsananyer.com 2021