Skip to content
AL-IHSAN ANYER

AL-IHSAN ANYER

Media Dakwah, Pendidikan & Pengetahuan Keislaman

  • PENDIDIKAN
  • SIRAH
  • KAJIAN ISLAM
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • TENTANG KAMI
  • PONPES AL-IHSAN

Breaking News

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

Mata Lebih Besar dari Perut?

Tak Peduli Anda Beriman atau Kafir

Bulir Padi Pun Menunduk

Jangan Sampai Kita Hanya Dapat Lapar dan Haus

KEBAIKAN

5 TAHAP SENI BERTAHAN DALAM HIDUP

Dirahmati Allah Orang yang Berlapang Dada

  • Home
  • 2025
  • March
  • 17
  • Mata Lebih Besar dari Perut?
  • KAJIAN ISLAM

Mata Lebih Besar dari Perut?

On March 17, 2025March 17, 2025
MUNAWIR

Perjalanan panjang di meja makan. Hidangan masakan dan buah-buahan di meja makan tersaji dengan beragam menu, yang silih berganti. Lebih-lebih di bulan ramadhan, jelang berbuka puasa telah tersedia aneka makanan lezat dan sempurna. Makanannya pun mengandung serat, protein, karbohidrat, mineral, dan garam, yang semuanya dibutuhkan oleh tubuh.

Melihat masakan lezat yang beragam pun, mata langsung merasa gede kepala dan yakin bahwa dirinya lebih besar dari perut. Mata pun melihat semua makanan di depannya menarik. Kayak- kayake mau disantap semuanya tanpa pertimbangan bermakna. Gorengan, lontong, minuman manis, es teh, dan beragam kue pun tak ketinggalan dilahabnya. Laksana hawa nafsu liar sedang berkecamuk minta jatahnya. Akhirnya, kekenyangan dan mager (malas gerak). Cara makan beginian telah menjadi gaya hidup. Berburu makan enak pun menjelajahi semua rumah makan terkenal.

Penyesalan pun akhirnya menyapa di kemudian hari setelah teridentifikasi eating disorder (gangguan makan) yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi makanan pun terus menurun. Dalam jangka panjang, organ tubuh akan terancam fungsinya, seperti jantung, ginjal, tulang sendi, dan sistem pencernaan. Akibatnya, jiwa akan terancam (life threatening) keselamatannya.

Pertanyaan, sadarkah kita dari mana dan bagaimana aneka masakan dan buah-buahan tersebut berasal hingga sampai di meja makan?

Allah menciptakan mahluk sepaket dengan rizkinya. Dalam penciptaan alam semesta, terdapat bumi sebagai hamparan (tanah), air, matahari dan udara dengan kandungannya masing-masing. Allah pun menciptakan awan bermendung yang mengandung air berlimpah dan menurunkannya ke bumi sebagai rahmat-Nya.

وَأَنزَلْنَا مِنَ ٱلْمُعْصِرَٰتِ مَآءً ثَجَّاجًا

“Dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah.” (QS An-Naba: 14)

Dengan air yang berlimpah Allah menumbuhkan biji-bijian untuk makanan manusia dan hewan. Tidak terlupakan, petani pergi ke sawah untuk mengolah tanah, menanam benih, dan memelihara tanamannya hingga musim panen tiba. Setelah melalui ekspedisi panjang dari sawah ke pengepul, pasar dan sampailah ke rumah dan warung-warung makan.

Pada makanan bernutrisi yang menyehatkan tubuh tersebut terdapat pembelajaran batin. Akal dan hati pun lantas bertafakur-tadabur atas asal usul dan proses perjalanan makanan sampai tercepak di meja makan. Hanya atas kuasa dan kasih sayang Allahlah, semua makanan tersaji di meja makan.

Menyadari bahwa makanan dan kesehatan adalah bentuk kasih sayang Allah, maka mukmin senantiasa bersandar pada aturan Allah, termasuk dalam mengasup makanan yang halal dan bersyukur atas rizki yang Allah berikan, serta tidak berlebih-lebihan, sebagaimana firman Allah SWT:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman, makanlah apa-apa yang baik yang Kami anugerahkan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu benar-benar hanya menyembah kepada-Nya” (QS Al-Baqarah: 172).

Pendek kata, bagi mukmin makanan dan buah-buahan dimaknai sebagai sumber nutrisi jasmani dan ruhani. Melalui tafakur dan internalisasi perintah shaum, motivasi beribadah secara utuh dan komprehensif (Tali Allah, persaudaraan, dan berbuat baik kepada alam) akan secara terus-menerus dan sadar ditingkatkan kualitasnya.

Mengasup makanan yang halal dan baik serta tidak berlebih-lebihan juga memerlukan ilmu. Sehingga kesehatan jasmani dan ruhani dapat dibangun dari meja makan. Berbagi dengan sesama dan menebar kebaikan menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas tafakur dan penyehatan hati. Allah pun telah mewanti-wanti soal pentingnya makanan, sebagaimana firman-Nya:

فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ اِلٰى طَعَامِهٖٓۙ

“Maka, hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.” (QS Abasa: 24)

Merawat diri melalui tata kelola asupan makanan yang bergizi dan baik adalah bentuk syukur nyata, yang didayagukan untuk meningkatkan kualitas ibadah secara terus-menerus. Kita pun juga perlu mewaspadai kenikmatan bahwa di dalamnya terdapat potensi murka dan lalai kepada Allah azza wajalla.

Omah Bejo Ciputat
Edisi III-21/2025

MUNAWIR

Peneliti dan Pemerhati Lingkungan.

Direktur Ekohumanika.

Post Views: 322
In KAJIAN ISLAM

Post navigation

Tak Peduli Anda Beriman atau Kafir
Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Menjadi Mukmin yang Kuat dengan Imunisasi

On July 2, 2021July 2, 2021

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

On May 11, 2025May 11, 2025

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

On March 21, 2025March 21, 2025

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

On March 21, 2025March 21, 2025

Mata Lebih Besar dari Perut?

On March 17, 2025March 17, 2025

Archives

  • May 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • December 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • June 2023
  • May 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • February 2023
  • December 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • January 2021

Categories

  • HIKMAH JUMAT
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • KAJIAN ISLAM
  • PENDIDIKAN
  • PONPES AL-IHSAN
  • PROMO
  • SIRAH
  • Uncategorized

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

You May Like

  • KAJIAN ISLAM
MUNAWIR
On March 17, 2025March 17, 2025

Hikmah dan Siyasah dalam Berdakwah

  • KAJIAN ISLAM
MUNAWIR
On March 17, 2025March 17, 2025

Dambaan Hidup Tenang

  • KAJIAN ISLAM
MUNAWIR
On March 17, 2025March 17, 2025

Puasa dan Perilaku Orang Bertaubat

  • KAJIAN ISLAM
MUNAWIR
On March 17, 2025March 17, 2025

Tips Mengawali Tahun Baru Hijrah

  • KAJIAN ISLAM
MUNAWIR
On March 17, 2025March 17, 2025

Mengisi Hidup dengan Cinta Ilahi

  • KAJIAN ISLAM
MUNAWIR
On March 17, 2025March 17, 2025

5 TAHAP SENI BERTAHAN DALAM HIDUP

28/04/2021- Foto-foto Kegiatan Serah Terima Bantuan dari Samora Group kepada Ponpok Pesantren Al-Ihsan Anyar

https://www.youtube.com/watch?v=CgscUD4N-RU

Video Pendek Moderasi Beragama/Toleransi (Judul: "Akur")
Hak Cipta @ alihsananyer.com 2021