Skip to content
AL-IHSAN ANYER

AL-IHSAN ANYER

Media Dakwah, Pendidikan & Pengetahuan Keislaman

  • PENDIDIKAN
  • SIRAH
  • KAJIAN ISLAM
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • TENTANG KAMI
  • PONPES AL-IHSAN

Breaking News

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

Mata Lebih Besar dari Perut?

Tak Peduli Anda Beriman atau Kafir

Bulir Padi Pun Menunduk

Jangan Sampai Kita Hanya Dapat Lapar dan Haus

KEBAIKAN

5 TAHAP SENI BERTAHAN DALAM HIDUP

Dirahmati Allah Orang yang Berlapang Dada

  • Home
  • 2024
  • June
  • 7
  • Menumbuhkan Minat Sastra dengan Story Telling
  • PENDIDIKAN

Menumbuhkan Minat Sastra dengan Story Telling

On June 7, 2024June 7, 2024
ENDAH HUMAEDAH

Sudah sering dikeluhkan, bahwa anak sekolah zaman sekarang kurang meminati sastra. Mereka memang tahu nama-nama sastrawan Indonesia, mulai angkatan Pujangga Baru sampai generasi milenial. Dan pengetahuan semacam itu bisa diperoleh degan minta bantuan Mbah Google. Tetapi apakah mereka benar-benar pernah membaca karya para sastrawan itu?

Sebagiannya hanya baca ringkasan yang disajikan dalam buku mata pelajaran bahasa Indonesia, tatapi hampir bisa dipastikan hanya segelintir saja di antara mereka yang punya kebiasaan membaca karya sastra. Rendahnya minat siswa terhadap sastra, sesungguhnya bertalian dengan minat baca masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Salah satu bagian yang terpenting dalam pengajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah memberikan pengenalan dan pengetahuan terhadap karya sastra sehingga karya sastra dianggap menjadi sesuatu hal yang paling penting untuk dipahami oleh peserta didik. Dalam hirarki jenjang pendidikan maka siswa sekolah dasar sebagai lembaga pendidikan formal yang pertama dilalui oleh setiap siswa maka pada jenjang inilah karya sastra diperkenalkan yang dapat berimplikasi terhadap perkembangan diri seorang anak.

Pertanyaannya adalah, langkah apa yang harus ditempuh oleh guru untuk menumbuhkan minat baca sastra di kalangan siswa?

Pertama kali yang harus diingat ketika mengajarkan sastra kepada anak, hendaknya guru mempertimbangkan pada aspek penggunaan bahasa yang terdapat dalam karya sastra. Hal ini sangat penting karena karya sastra yang menggunakan bahasa yang sulit dimengerti akan berakibat ketidak pahaman yang berarti juga kegagalan dalam pengajaran sastra.

Aspek kebahasaan yang patut dipertimbangkan oleh guru yaitu memperhitungkan kosa kata yang baru, dan memperhatikan segi tata bahasa sehingga wacana yang muncul dalam karya sastra tersebut dapat dipahami oleh anak-anak. Yang kedua, guru harus memperhatikan psikologi anak, yang tentunya berbeda berdasarkan tingkatan usianya.

Ada beberapa metode dalam pengajaran sastra. Yang pertama adalah  story-telling.
Metode pengajaran ini dapat dilakukan oleh siswa atau guru. Dalam kegiatan ini guru atau siswa membacakan sebuah cerita yang dipilih berdasarkan keinginan. Seseorang yang menggunakan story-telling sambil duduk dengan lingkari anak-anak. Agar lebih menarik, kegiatan story-tellling dapat menggunakan tata rias atau make up dan kostum tertentu yang menggambarkan karakter tokoh utama dalam cerita tersebut  sehingga menimbulkan ketertarikan siswa terhadap isi cerita yang disampaikan oleh guru. Dalam penyampaian cerita pun harus diikuti dengan gerakan dan mimik wajah tertentu.

Beberapa prosedur yang harus ditempuh dalam melakukan story-telling di antaranya adalah memilih cerita yang akan dibacakan dengan memperhatikan kekuatan karakter pelaku dengan tegangan ceritanya sehingga nantinya benar-benar menarik perhatian anak. Berikutnya adalah membaca terlebih dahulu secara lisan sambil memperhatikan dan melatih bentuk visualisasi ataupun gerak mimik yang tepat. Untuk itu mesti dipahami gambaran ciri fisik dan perwatakan pelaku, gambaran suasana, dan bagian-bagian cerita, baik bagian awal tengah, maupun akhir. Setelah itu menentukan satuan bentuk cerita sehingga memudahkan pembuatan jeda penentuan saat dialog dengan anak-anak guna mempelajari, dan memudahkan antisipasi tempo dan ritme penceritaan.

Langka selanjutnya adalah mempelajari cara mengawali cerita maupun bentuk-bentuk tanggapan yang akan diinteraksikan dengan anak. Misalnya ketika menggambarkan pelaku yang lagi berkenalan dengan teman barunya, atau bentuk-bentuk interaksi lainya. Setelah itu berlatih melakukan story-telling sampai diri sendiri merasa yakin dan nyaman menyajikannya di depan kelas. Dalam hal ini perlu diperhatikan keselarasan antara bunyi ujaran yang dihasilkan dengan gerak, mimik, dan posisi dalam bacaan. Terakhir, melakukan kegiatan penceritaan dengan suara, sikap, intonasi yang bisa diharapkan menarik anak-anak. Selama membacakan perlu adanya kontak pandangan mata dan kimunikasi dengan anak-anak, misalnya dalam bentuk tanya jawab.

Metode kedua adalah readers theatre. Metode ini merupakan salah satu bentuk penyajian cerita dalam bentuk kelompok melalui kegiatan “pementasan”. Meskipun disebut sebagai kegiatan pementasan, tidak berarti siswa harus menyiapkan kostum, properti maupun penataan panggung. Dalam kegiatan ini anak-anak cukup mengubah cerita menjadi skrip yang disusun oleh mereka dan tidak harus menghapalkannya. Tetapi hanya mempraktekan gambaran tokoh yang diperankannya dengan menggunakan intonasi suara yang sesuai dengan tokoh dalam cerita. Kegiatan ini bertujuan untuk menggambarkan dialog, lakuan dan interaksi dengan perlakuannya secara tepat dan bermakna. Selain itu kegiatan ini juga bermanfaat agar siswa dapat mengetahui karakter penokohan dan alur cerita dari karya sastra yang mereka pilih dan baca.

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan  readers theatre. Pertama, guru memperkenalkan konsep readers theatre dan mempertegas perbedaannya dengan dramatisasi cerita. Setelah itu guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membentuk kelompok yang disesuaikan dengan kebutuhan. Kedua, membantu memperbanyak atau mengkopi  cerita yang dipilih oleh siswa untuk dibagikan pada setiap individu agar dapat dipelajari seraca bersama-sama. Ketiga, anak-anak melakukan kegiatan membaca secara lisan dalam kelompok. Mereka juga sekaligus diberi kesempatan untuk berdiskusi dalam  memilih karakter tokoh yang dinginkan. Keempat, anak diberikan kesempatan latihan yang dibimbing oleh gurunya.

Metode ketiga adalah menggambar dan bercerita Pada umumnya anak-anak sangat suka dalam kegiatan menggambar. Hal ini sangat berpotensi jika dikaitkan dengan kegiatan pengajaran sastra anak. Guru dapat mengarahkan anak-anak untuk menggambar dari cerita yang mereka baca, yang kemudian akan ditunjukkan di hadapan teman-temannya sambil menceritakan isi cerita dengan menggunakan gambarnya. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih anak-anak agar memahami isi cerita, meningkatkan daya kreativitas mereka, dan berani tampil dalam menceritakan isi cerita di dapan teman-temannya.

Tetapi mengapa anak-anak harus diperkenalkan kepada dunia sastra? Pertama, bacaan sastra akan membantu menyegarkan otak mereka yang lelah karena berpikir yang rumit-rumit. Dengan demikian, bacaan sastra menjadi penghibur atau penyeimbang dalam kegiatan belajar dan dapat berpengaruh terhadap perilaku keseharian anak-anak. Kedua, karya sastra dapat berfungsi sebagai medium komunikasi. Dengan begitu, anak-anak, sesuai dengan tingkatan usia, akan memperoleh tambahan informasi baru, tambahan wawasan, atau pemahaman yang lebih baik terhadap dunia. Mereka juga akan mendapat sebuah kesadaran baru, petualangan spiritual, atau penghayatan terhadap nilai-nilai tertentu. Namun demikian, manfaat yang bisa diperoleh dari karya sastra juga tergantung pada jenis karya bermutu yang dibaca. Jadi, guru pun harus tahu mana karya sastra yang bermutu dan mana karya yang abal-abal. Selamat mencoba!

ENDAH HUMAEDAH

Guru SMP Terpadu Sindangkarya, Anyer, Serang, Banten.

Post Views: 1,661
In PENDIDIKAN

Post navigation

Qana’ah Hati dan Qana’ah Ikhtiar
Ikhlas, Rahasia dari Rahasianya Tuhan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Menjadi Mukmin yang Kuat dengan Imunisasi

On July 2, 2021July 2, 2021

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

On May 11, 2025May 11, 2025

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

On March 21, 2025March 21, 2025

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

On March 21, 2025March 21, 2025

Mata Lebih Besar dari Perut?

On March 17, 2025March 17, 2025

Archives

  • May 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • December 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • June 2023
  • May 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • February 2023
  • December 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • January 2021

Categories

  • HIKMAH JUMAT
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • KAJIAN ISLAM
  • PENDIDIKAN
  • PONPES AL-IHSAN
  • PROMO
  • SIRAH
  • Uncategorized

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

You May Like

  • PENDIDIKAN
ENDAH HUMAEDAH
On June 7, 2024June 7, 2024

Falsafah (Panca Jiwa dan Motto) Pondok Pesantren Al-Ihsan

  • PENDIDIKAN
ENDAH HUMAEDAH
On June 7, 2024June 7, 2024

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

  • PENDIDIKAN
ENDAH HUMAEDAH
On June 7, 2024June 7, 2024

Siswa SMK SIS Anyer Harus Punya Skill Yang Kuat

  • PENDIDIKAN
ENDAH HUMAEDAH
On June 7, 2024June 7, 2024

SMP TERPADU SINDANGKARYA SIAPKAN 6 NILAI POSITIF DI ERA MERDEKA BELAJAR

  • PENDIDIKAN
ENDAH HUMAEDAH
On June 7, 2024June 7, 2024

Guru Kunci Pendidikan

  • PENDIDIKAN
ENDAH HUMAEDAH
On June 7, 2024June 7, 2024

Syarat Jadi Guru Menurut Pakar Pendidikan Islam

28/04/2021- Foto-foto Kegiatan Serah Terima Bantuan dari Samora Group kepada Ponpok Pesantren Al-Ihsan Anyar

https://www.youtube.com/watch?v=CgscUD4N-RU

Video Pendek Moderasi Beragama/Toleransi (Judul: "Akur")
Hak Cipta @ alihsananyer.com 2021