Bumi semakin tua, dan zaman mendekati akhirnya. Rasulullah bersabda dari Anas bin Malik ra: “Diakhir zaman nanti, akan terjadi banyak fitnah, bagaikan sepotong malam yg gelap gulita, ada orang yang di pagi hari ia beriman, namun di sore hari ia berubah menjadi kafir. Ada pula yang di sore hari ia beriman, namun di pagi hari ia sudah berubah menjadi kafir. Ada suatu kaum (sekelompok orang) yang menjual agamanya dengan harga murah lagi hina. Sedikit sekali yang berpegang teguh atas agamanya. Mereka yang berpegang teguh akan agamanya bagaikan orang yang menggenggam bara api.” (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah dan Tabrani dengan lafadz dari Tirmidzi dan Ahmad)
Memaknai Fitnah
Fitnah menurut para ahli bahasa, sinonim dengan ibtila’ dan imtihan, artinya ujian dan cobaan. Kemudian menjadi istilah (‘urf). Setiap perkara buruk atau kejahatan yg terbongkar kedoknya melalui uji coba dan penelusuran.
Hamud bin Abdullah At-Tuwaijiri dalam kitab Al-Fitan Wal Malahim hal.17 mengutip Abu Zaid dan Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab Fathul Baari, bahwa Fitnah adalah sebuah bentuk kekufuran dan cara penafsiran yg jauh menyimpang dari aqidah yang lurus.P
Fitnah juga berarti perubahan situasi dan kondisi, dari yang baik kepada yang buruk, dari aman tentram menjadi kàcau balau, kejahatan meraja lela, darah tertumpah ruah dengan mudah, penyesatan aqidah, penyimpangan- penyimpangan yang sulit dicerna oleh akal sehat.
Fitnah juga menjadi tanda akhir zaman. Hudzaifah bin Yaman berkata: “Jika anda ingin mengetahui apakah anda menjadi korban fitnah akhir zaman, perhatikan dirimu. Jika sekarang anda menganggap sesuatu itu buruk pada hal sebelumnya adalah baik, atau sekarang anda memandangnya baik pada hal sebelumnya adalah buruk, maka anda termasuk salah seorang yang menjadi korban fitnah.”
Ciri lain dari fitnah akhir zaman yaitu bahwa orang bertindak dan berbuat sesuatu tidak lagi menggunakan akal sehat dan hati nuraninya.
Hudzaifah berkata: “Fitnah Akhir Zaman ini membuat orang kehilangan akal sehat, sehingga hampir tidak kau temukan orang yang berfikir dengan akal sehat.”
Menyikapi Orang yang Sedang Kalap.
Akhir zaman telah menstimulir Rasulullah mengeluarkan hadits, karena pada saat itu orang menjadi kalap. Sikap muslim menghadapi orang yang sedang kalap, dan yang bertindak membabi buta, Rasulullah saw berpesan:
Dari Sahabat Anis bin Abi Murtsid Al-Anshari ra, Rasulullah saw bersabda: Akan terjadi fitnah orang buta, tuli, dan bisu. Orang yang sedang berbaring lebih baik dari yg duduk, yang duduk lebih baik dari yg berdiri, yang berdiri lebih baik dari yg berjalan, yang berjalan lebih baik dari yang berjalan cepat atau berlari. Maka barang siapa yg mendekat, sama seperti ia sedang mengulurkan lehernya untuk ditebas dengan pedang. (HR. Bukhari Fit-Tarikh).
Sikap yang terbaik adalah sikap menahan diri, berhati-hati agar tidak mudah terjebak, tidak bertindak emosional, dan dengan perhitungan yg matang dan langkah yang bijak.
Disamping itu, hendaknya kita terus meningkatkan ilmu dan pengetahuan sesuai dengan pesan Rasulullah: “Akan terjadi berbagai fitnah, dimana seorang di pagi beriman namun sore hari ia berubah menjadi kafir, kecuali orang yang Allah hidupkan hatinya dengan ilmu. (HR. Ibnu Majah dan Thabrani)