Betapa beruntungnya seseorang yang dijadikan Allah sebagai pembuka kebajikan dan penutup kemaksiatan.
Dari Abdullah ibn Abbas r.a., Rasulullah Saw. bersabda: “Setiap anggota tubuh manusia diwajibkan salat setiap hari.”
“Sungguh ini kabar paling berat yang pernah kami terima,” seorang sahabat menanggapi.“
Tindakanmu menyuruh orang berbuat baik dan mencegahnya dari berbuat mungkar adalah salat. Membantu orang lemah adalah salat. Menyingkirkan kotoran dari jalanan adalah salat. Setiap langkah menuju salat adalah salat,” Rasulullah menyahut. (Riwayat Ibn Khuzaimah).
Dari Al-Bukhari dan Muslim juga ada hadis serupa, yang berasal dari Abu Hurairah r.a. “Setiap persendian manusia harus dibayarkan sedekahnya setiap matahari terbit. Mendamaikan dua orang yang bertengkar adalah sedekah. Mengucapkan perkataan baik adalah sedekah. Setiap langkah menuju salat adalah sedekah. Menghilangkan rintangan dari jalan juga sedekah.”
Yang lain-lain, yang juga dihitung Rasulullah sebagai bagian dari ibadah atau sedekah meliputi senyum seseorang kepada saudaranya, bantuan mendengarkan untuk orang tuli, menunjuki jalan orang buta, memberi nasihat kepada yang bingung, menolong yang menderita, dan berbagai amalan-amalan mulia yang lain.
Syekh Yusuf Qardhawi dalam kitabnya Al-‘Ibadah fil-Islam (Ibadah dalam Islam) mengungkapkan bahwa Islam telah meluaskan batasan ibadah sehingga meliputi jenis-jenis amal yang sering terlintas dalam pikiran sebagai amal ibadah maupun cara mendekatkan diri kepada Allah. Alhasil, menurut ulama-mujtahid asal Mesir ini, setiap tindakan sosial yang bermanfaat adalah jenis ibadah paling utama – selama niatnya baik, bukan untuk, misalnya, mencari pujian atau kemasyhuran.
Maka, dengan begitu hidup seorang Muslim akan menjadi sumber berkah bagi sekelilingnya. Sebagai aset, bukan liability, kata orang sekarang. Bukan beban atau sumber masalah. Ia, sebagaimana disebutkan Rasulullah, akan menjadi kunci pembuka kebajikan dan penutup kejahatan. “Beruntunglah hamba yang dijadikan Allah sebagai pembuka kebajikan dan penutup kemaksiatan.”
Tugas manusia di muka bumi ini, dan sekaligus merupakan misi yang diemban setiap Muslim, adalah sederhana belaka: amar makruf nahi munkar. Dan itulah ibadah dalam pengertian luas tadi, yang hendaknya tidak kita lalaikan, dan niatnya perlu kita luruskan.***