Sekolah Menengah Pertama Terpadu Sindangkarya (SMPTS) Anyar akan terus meningkatkan kesiapannya dalam implementasi pembelajaran Kurikulum Merdeka yang sudah disahkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim awal Maret 2024 lalu.
Hal ini dinyatakan oleh Kepala SMPTS Ida Farida pada Rapat Koordinasi dengan Yayasan Pendidikan Al-Ihsan Indonesia (YPAI), Kamis 11 Juli 2024.
“Kami bersyukur bahwa YPAI terus mendukung kami untuk meningkatkan mutu sekolah sesuai dengan harapan dan doa para orang tua. Yang penting semua pihak pemegang kepentingan sekolah sudah siap. Dan kami sudah niatkan ini sejak lama,” demikian ungkap Ida Farida.
Menurut Ida, saat ini semua pihak sudah tidak sabar lagi ingin masuk sekolah, baik guru, siswa maupun orang tua siswa. Apalagi pingin ketemu siswa baru dan menyiapkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru.
“Kita pingin segera ketemu anak-anak baru. Insya Allah kami sudah siap untuk membimbing anak-anak belajar dengan sebaik mungkin yang kita bisa. Jadi ingat lagu Ayo ke sekolah. Kita akan bawa anak-anak itu lebih aktif, kreatif dan produktif,” jelas Ida.
Seperti diketahui, Mendikdbud Nadiem Makarim sudah mengesahkan kurikulum baru yang dikenal dengan Kurikulum Merdeka dengan harapan dapat menjadikan para siswa di sekolah itu menjadi aktif, kreatif dan mandiri dalam belajar.
Sebagai Kepala Sekolah, dirinya sudah minta agar para guru SMP seoptimal mungkin memanfaatkan program Merdeka Belajar ini sehingga sekolah menjadi tempat belajar yang nyaman, tenang dan anak-anak betah di sekolah.
“Para guru harus dapat melakukan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Terutama melalui kegiatan yang membuat anak happy dan meriah. Sekolah harus dibuat hidup dan meriah”, kata Ida, yang sudah dua tahun ini menjabat sekala kepala sekolah.
Sebagai Kepala SMPTS, dirinya akan mendorong agar para guru agar menanamkan 6 Nilai Positif kepada parasiswa.
“Saya akan berusaha agar para guru dan stakeholder di SMPT Sindangkarya ini mempunyai 6 nilai positif terpadu, yaitu buat suasana belajar yang nyaman, belajar bersama, belajar dengan praktik, belajar rutin tapi jangan lama, mengerti bukan menghapal, dan jangan lupa berdoa,” ujar Ida dengan nada optimistis.
Memonitor Pelaksanaan.
Ketua YPAI Aries Budiono sangat mendukung semangat Kepala SMPTS, sehingga 6 nilai positif tersebut dapat terlaksana dengan baik.
“Kita akan dukung penuh. Apalagi keenam nilai positif tersebut sangat diperlukan untuk membuat siswa semangat belajar”, ujar Aries Budiono.
Pihaknya juga akan terus memonitor pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah agar kepala sekolah dan para guru menjadi motor penggerak kegiatan belajar di sekolah.
“Para guru harus menjadi role model, atau uswah hasanah, dalam menanamkan semangat belajar, baik di sekolah maupun di rumah, sehingga anak-anak nyaman belajar dan berinteraksi dengan kawan lainnya,” ungkap Aries yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Ihsan Anyar.
Terkait dengan implementasi Kurikulum Merdeka yang harus diajarkan di sekolah, Aris meminta agar para guru dapat menyiapkan materi pembelajaran yang tepat dan terukur.
“Setiap guru harus bisa menyiapkan materi ajar di Kurikulum Merdeka ini yang menarik untuk pembelajaran di sekolah. Karena itu setiap guru harus bisa menjaga semangat belajar anak-anak, baik saat di sekolah maupun di rumah,” jelasnya.
Menurut Aries, siswa SMP Terpadu Sindangkarya berasal dari kalangan menengah ke bawah, baik dari segi material maupun intelektual. Namun hal itu jangan menjadi kendala bagi sekolah untuk membimbing mereka.
“Para guru memiliki peran yang sangat penting dalam membangkitkan semangat belajar anak-anak di sekolah. Apalagi siswa kit aini berasal dari kalangan menengah ke bawah dan remote area. Karena itu mereka harus mendapatkan suntikan motivasi agar belajar dengan sungguh-sungguh,” ungkap Aries, yang alumni UIN Jakarta ini.
Ia berharap bahwa SMPT Sindangkarya dapat membantu memajukan wilayah Kabupaten Serang di bagian barat ini karena Kecamatan Anyar ini mempunyai potensi yang luar biasa kaya dan modern.
“Wilayah Kecamatan Anyar ini sesungguhnya sangat kaya dan potensial, karena banyak perusahaan multinasional dan industri besar ada disini. Ini tantangan dan peluang bagi kita untuk menyiapkan anak-anak kita agar bisa kerja di sana dan hidup lebih Sejahtera di masa depan,” ujarnya.
Laporan: Tim Media YPAI.