Skip to content
AL-IHSAN ANYER

AL-IHSAN ANYER

Media Dakwah, Pendidikan & Pengetahuan Keislaman

  • PENDIDIKAN
  • SIRAH
  • KAJIAN ISLAM
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • TENTANG KAMI
  • PONPES AL-IHSAN

Breaking News

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

Mata Lebih Besar dari Perut?

Tak Peduli Anda Beriman atau Kafir

Bulir Padi Pun Menunduk

Jangan Sampai Kita Hanya Dapat Lapar dan Haus

KEBAIKAN

5 TAHAP SENI BERTAHAN DALAM HIDUP

Dirahmati Allah Orang yang Berlapang Dada

  • Home
  • 2024
  • March
  • 8
  • Marhaban Ya Ramadan, Empat Tujuan Utama Berpuasa
  • HIKMAH JUMAT

Marhaban Ya Ramadan, Empat Tujuan Utama Berpuasa

On March 8, 2024March 8, 2024
H. A. SURYANA SUDRAJAT

Kekuatan rohani  hanya diperoleh jika seseorang menginsafi benar tujuan sebenarnya puasa. Jika tujuan ini tercapai, bolehlah seorang muslim berharap menjadi orang yang takwa. Puasa memang tidak serta merta membuat  seorang Muslim  menjadi takwa.

Tidak sedikit di antara kita yang tambah bobot, justru di bulan puasa.  Setelah  seharian dikosongkan, memang  ada kecenderungan untuk memanjakan perut dengan  makanan yang enak-anak. Apalagi pada acara-acara buka bersama. Belanja konsumsi pun seperti sulit dikendalikan.  Bulan puasa memang  bulan serba ada.  Orang-orang boleh   mengeluhkan  harga-harga yang naik, tetapi itu tidak menghalangi mereka untuk menyediakan ini-itu meski  tidak perlu benar. Bulan suci yang penuh ampunan ini sepertinya tidak cukup ampuh menghalangi orang untuk berkata kotor, menghina, menyebar berita bohong, seperti terlihat di media sosial.
Gambaran itu tentu bertolak belakang dengan semangat puasa itu sendiri. Yakni sebagai sarana berlatih mengendalikan diri dari jeratan nafsu perut dan faraj – keinginan melahap apa saja serta mengumbar selera rendah. Karena itu puasa disebut latihan perang melawan hawa nafsu. Rasulullah s.a.w. menyebut perang melawan hawa nafsu sebagai sebuah jihad. Ini dikatakannya sepulang dari Perang Badar melawan musyrikin Quraisy yang dimenangkan kaum Muslim. “Kita kembali dari jihad kecil menghadapi jihad besar,” kata Nabi. “Apa yang dimaksud dengan jihad yang akan kita hadapi itu?” tanya sahabat. “Berjihad melawan hawa nafsu,” jawab Nabi.

Lebih jauh beliau juga mengingatkan bahwa pengumbaran hawa nafsu akan memalingkan manusia dari kebenaran (al-haqq). Hanya dengan mengendalikan hawa nafsunya seseorang akan mampu menghindari hal-hal yang tampaknya menguntungkan namun tidak diridhai Allah. Atau membuat seseorang menyenangi hal-hal yang mungkin membawa risiko dan kerugian tetapi mendatangkan keridhaan Tuhan, seperti menegakkan kebenaran, keadilan dan seterusnya. Kekuatan rohani yang dahsyat ini tentu hanya diperoleh jika seseorang menginsafi benar tujuan sebenarnya puasa. Jika tujuan ini tercapai, bolehlah seorang muslim berharap menjadi orang yang takwa. (Q.S. 2:183). Dengan kata lain, puasa tidak serta merta membuat  seorang muslim  menjadi takwa.    

Inti ibadah puasa, dengan demikian, bukan semata melaparkan dan menghauskan diri. Berlapar-lapar dan berhaus-haus adalah hanya alat untuk melaksanakan ibadah yang sesungguhnya. Yakni menjauhi larangan-Nya,  mengerjakan perbuatan-perbuatan  yang diridhai-Nya, dan mengendalikan hawa nafsu agar sejauh mungkin tersalur sebagaimana telah digariskan oleh Allah. Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan keji (dusta) dan melakukan kejahatan (kepalsuan), Allah tidak akan menerima puasanya, sekalipun ia telah meninggalkan makan dan minum.” (H.R. Bukhari, Muslim dan Ahmad. Dalam hadis lain dinyatakan, “banyak orang yang berpuasa tetapi tidak memperoleh apa-apa, kecuali lapar dan haus, dan banyak orang yang bangun di malam hari (sembahyang, berzikir), tetapi tidak memperoleh apa-apa selain berjaga malam.” Jadi, tujuan puasa adalah untuk mencegah dusta. Itu yang pertama.

Tujuan yang kedua adalah untuk memperoleh pengampunan. Nabi bersabda, ‘”Barangsiapa menjalankan puasa dengan penuh iman dan introspeksi (ihtisab), maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” Jika seseorang menjalankan puasa dengan kedua prinsip ini, yakni menjaga iman dalam hati dan pikirannya serta terus menerus menjaga agar pikiran tindakannya tidak berlawanan dengan ridha Allah, maka seluruh dosanya di masa lalu akan diampuni. Jadi, puasa adalah sarana untuk melakukan introspeksi. Bukankah dengan berintrospeksi, seseorang akan menjadi lebih baik?

Yang ketiga untuk melindungi dari perbuatan tidak patut. Dalam sebuah hadis dinyatakan, “Puasa adalah bagaikan perisai. Karena itu orang yang berpuasa hendaklah (menggunakan perisainya dan) mencegah diri dari hal-hal yang tidak patut. Jika seseorang mengejek dan mengajak bertengkar dengannya, hendaklah ia berkata: ‘Aku sedang berpuasa (dan jangan libatkan dalam perbuatanmu).”

Terakhir, untuk merangsang berbuat kebaikan. Dalam banyak hadis disebutkan mengenai ajakan Rasulullah kepada orang yang berpuasa untuk mengerjakan kebaikan. Termasuk mengembangkan solidaritas sesama Muslim, karena dengan merasakan sendiri haus dan lapar, seseorang dapat merasakan apa yang dirasakan oleh saudara-saudaranya yang miskin dan sengsara. Sebagaimana diriwayatkan sebuah hadis, bahwa Rasulullah s.a.w. biasanya sangat dermawan selama bulan Ramadan. Tidak seorang pun pengemis yang kembali dari pintu rumahnya dengan tangan hampa, dan budak-budak pun memperoleh kemerdekaan mereka dari beliau. Di zaman sekarang, tentu banyak cara yang bisa ditempuh untuk merealisasikan berbagai kebajikan dan mewujudkan solidaritas sesama muslim. Wallahu a’lam

H. A. SURYANA SUDRAJAT

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ihsan Anyer, Serang, Banten.

Post Views: 1,568
In HIKMAH JUMAT

Post navigation

Pengikut Nabi yang Pertama dan Utama
Dua Balasan Surga untuk Orang Bertakwa

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Menjadi Mukmin yang Kuat dengan Imunisasi

On July 2, 2021July 2, 2021

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

On May 11, 2025May 11, 2025

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

On March 21, 2025March 21, 2025

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

On March 21, 2025March 21, 2025

Mata Lebih Besar dari Perut?

On March 17, 2025March 17, 2025

Archives

  • May 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • December 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • June 2023
  • May 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • February 2023
  • December 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • January 2021

Categories

  • HIKMAH JUMAT
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • KAJIAN ISLAM
  • PENDIDIKAN
  • PONPES AL-IHSAN
  • PROMO
  • SIRAH
  • Uncategorized

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

You May Like

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On March 8, 2024March 8, 2024

Haji Ibadah Kolektif dan Inspiratif

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On March 8, 2024March 8, 2024

Menghidupkan Hati dengan Zikir

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On March 8, 2024March 8, 2024

Lupa Kalau Ada yang Mengawasi

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On March 8, 2024March 8, 2024

Khalifah Ini Justru Miskin Setelah Berkuasa

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On March 8, 2024March 8, 2024

Dunia Bertahan dengan Keadilan Meskipun Kafir

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On March 8, 2024March 8, 2024

Menjadi Mukmin yang Kuat dengan Imunisasi

28/04/2021- Foto-foto Kegiatan Serah Terima Bantuan dari Samora Group kepada Ponpok Pesantren Al-Ihsan Anyar

https://www.youtube.com/watch?v=CgscUD4N-RU

Video Pendek Moderasi Beragama/Toleransi (Judul: "Akur")
Hak Cipta @ alihsananyer.com 2021