Skip to content
AL-IHSAN ANYER

AL-IHSAN ANYER

Media Dakwah, Pendidikan & Pengetahuan Keislaman

  • PENDIDIKAN
  • SIRAH
  • KAJIAN ISLAM
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • TENTANG KAMI
  • PONPES AL-IHSAN

Breaking News

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

Mata Lebih Besar dari Perut?

Tak Peduli Anda Beriman atau Kafir

Bulir Padi Pun Menunduk

Jangan Sampai Kita Hanya Dapat Lapar dan Haus

KEBAIKAN

5 TAHAP SENI BERTAHAN DALAM HIDUP

Dirahmati Allah Orang yang Berlapang Dada

  • Home
  • 2024
  • February
  • 23
  • Belajar dari Perilaku Jujur Syekh Abdul Qadir Jaelani
  • HIKMAH JUMAT

Belajar dari Perilaku Jujur Syekh Abdul Qadir Jaelani

On February 23, 2024February 23, 2024
H. A. SURYANA SUDRAJAT

Inti kejujuran bahwa engkau berkata jujur di wilayah yang, jika seseorang berkata jujur, ia tidak akan selamat kecuali berdusta (Syekh Al-Junaid Al-Baghdadi)

Dalam kehidupan kita sekarang, kejujuran bukan lagi sesuatu yang mesti dipegang teguh. Di di dunia politik, misalnya, kebohongan atau dusta sudah menjadi lumrah dan bahkan semacam keharusan. Ada yang mengemasnya secara halus, dan ada pula yang membungkusnya secara kasar. Namun apa pun bungkusannya, dusta tetaplah dusta. Kita, dengan itu, mungkin bisa mengelabui orang, tetapi tidak pada diri sendiri. Dan Tuhan, tentu saja. Berikut adalah kisah klasik tentang Syekh Abdul Qadir Jaelani, semasa kanak-kanak atau menjelang usia remaja, yang berpegang pada nilai kejujuran sebagaimana diajarkan oleh ibunya.

Muhyiddin Abdul Qadir Al-Jilani (1077-1166 M) dikirim keluarganya ke negeri Baghdad untuk menempuh pendidikan di Madrasah Nizhamiah. Ia berangkat bersama serombongan kafilah. Malang, dalam perjalanan mereka diserang perampok. Satu per satu anggota rombongan dirampas hartanya.

Tiba giliran Muhyiddin mereka hanya menemukan tempat tidur kumal dan beberapa potong pakaian lusuh. Seorang penyamun bertanya apakah ia bawa barang yang lain, “Ya, saya membawa 40 dinar,” jawab pemuda itu. Tetapi ketika para begal mengaduk-aduk tempat tidur dan pakaiannya, mereka tidak menemukan uang itu. Lalu ditinggalkan, dan mereka menggeledah yang lain.

Setelah seluruh harta benda anggota kafilah dilucuti, kawanan itu melapor kepada pemimpin mereka tentang Muhyiddin. Benggolan perampok minta supaya dia menghadap.
“Hei, katanya kamu punya 40 dinar?”
“Betul.”
“Mana? Ayo tunjukkan!”
Anak muda itu mengoyak bajunya, dan mengeluarkan kepingan uang 40 dinar. Para penyamun hanya melongo seakan tidak percaya.
“Mengapa kamu perlihatkan hartamu yang berharga itu? Toh tidak ada yang bakal curiga seandainya tidak kamu tunjukkan,” kata pemimpin perampok.
“Kata ibu saya, yang menjahit uang ke dalam baju ini, sekali-kali kamu tidak boleh berbohong.”

Ringkas cerita, pemimpin perampok, diikuti anak-anak buahnya, mengembalikan semua harta yang mereka rampas kepada anggota kafilah. Merek bertobat, kembali ke jalan yang lempang.

Potongan kisah hidup Abdul Qadir muda itu bukan sebuah epos, yang dalam kisah-kisah masa lampau dimonopoli kaum bangsawan dan para ksatria istana. Ini cerita orang biasa yang masih percaya nilai-nilai kejujuran, meskipun orang sekarang mungkin menilainya sebagai tindakan naif atau bahkan bodoh.

Mengapa orang di negeri ini sekarang berkukuh untuk berdusta, padahal sudah tidak ada celah lagi baginya untuk menyembunyikan kebohongannya? Apa benar, jika orang jujur bakal hancur?
Kisah pendiri tarekat Qadiriyah itu mengisyaratkan bahwa kejujuran tidak bersifat kondisional. Tetapi sesuatu yang tertanam kuat di dasar hati, dan telah menjadi bagian dari prinsip hidup.

Ungkapan sufi besar dari Baghdad mengenai kejujuran itu mengacu kepada sebuah hadis Nabi dari Abdullah ibn Mas’ud, yang menyatakan: “Jika seorang hamba tetap bertindak jujur dan berteguh hati untuk bertindak jujur, maka ia akan ditulis di sisi Allah Ta’ala sebagai orang yang jujur. Dan jika ia tetap berdusta dan berteguh hati untuk berbuat dusta, maka ia akan ditulis Allah sebagai pendusta.” (H.R. Abu Daud dan Tirmidzi).

H. A. SURYANA SUDRAJAT

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ihsan Anyer, Serang, Banten.

Post Views: 1,427
In HIKMAH JUMAT

Post navigation

Bersedekah Tak Harus Nunggu Kaya
Pengikut Nabi yang Pertama dan Utama

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Menjadi Mukmin yang Kuat dengan Imunisasi

On July 2, 2021July 2, 2021

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

On May 11, 2025May 11, 2025

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

On March 21, 2025March 21, 2025

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

On March 21, 2025March 21, 2025

Mata Lebih Besar dari Perut?

On March 17, 2025March 17, 2025

Archives

  • May 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • December 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • June 2023
  • May 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • February 2023
  • December 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • January 2021

Categories

  • HIKMAH JUMAT
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • KAJIAN ISLAM
  • PENDIDIKAN
  • PONPES AL-IHSAN
  • PROMO
  • SIRAH
  • Uncategorized

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

You May Like

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On February 23, 2024February 23, 2024

Bersikap Empatik Seperti Rasulullah

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On February 23, 2024February 23, 2024

Sebuah Jalan Lempang

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On February 23, 2024February 23, 2024

Ibunda Hajar dan Pesan Menyentuh  Ibrahim kepada Putranya  Isma’il

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On February 23, 2024February 23, 2024

Hidup Mewah dan Boros

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On February 23, 2024February 23, 2024

Membangun Masyarakat Muttaqin dan Shiddiqin

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On February 23, 2024February 23, 2024

Bersedekah Tak Harus Nunggu Kaya

28/04/2021- Foto-foto Kegiatan Serah Terima Bantuan dari Samora Group kepada Ponpok Pesantren Al-Ihsan Anyar

https://www.youtube.com/watch?v=CgscUD4N-RU

Video Pendek Moderasi Beragama/Toleransi (Judul: "Akur")
Hak Cipta @ alihsananyer.com 2021