Skip to content
AL-IHSAN ANYER

AL-IHSAN ANYER

Media Dakwah, Pendidikan & Pengetahuan Keislaman

  • PENDIDIKAN
  • SIRAH
  • KAJIAN ISLAM
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • TENTANG KAMI
  • PONPES AL-IHSAN

Breaking News

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

Mata Lebih Besar dari Perut?

Tak Peduli Anda Beriman atau Kafir

Bulir Padi Pun Menunduk

Jangan Sampai Kita Hanya Dapat Lapar dan Haus

KEBAIKAN

5 TAHAP SENI BERTAHAN DALAM HIDUP

Dirahmati Allah Orang yang Berlapang Dada

  • Home
  • 2023
  • July
  • 28
  • Nasihat Nabi Kepada Seorang Lelaki Miskin
  • HIKMAH JUMAT

Nasihat Nabi Kepada Seorang Lelaki Miskin

On July 28, 2023July 28, 2023
H. A. SURYANA SUDRAJAT

Suatu hari seorang laki-laki dari kalangan Anshar mendatangi Nabi Muhammad SAW seraya meminta sesuatu.
“Apakah kamu memiliki sesuatu di rumahmu?” tanya Rasulullah.
“Ya, kami memiliki kain tipis yang sebagian kami pakai dan sebagian lagi kami bentangkan, dan sebuah cangkir yang kami gunakan untuk minum,” jawab laki-laki itu.
“Bawalah ke sini kedua hartamu itu,” kata Rasulullah.

Orang itu pun pulang ke rumahnya dan kembali menghadap Rasulullah dengan kedua benda miliknya itu.

“Siapakah yang bersedia membeli kedua benda ini,” tanya Rasulullah kepada orang-orang di sekitarnya.

“Saya siap membeli dengan harga satu dirham,” seorang laki-laki menyahut.

Rasulullah kembali menawarkan barang-barang itu hingga dua atau tiga kali. Lalu ada seorang laki-laki yang menjawab: “Saya bersedia membeli dua dirham.”

Kemudian, Nabi Muhammad SAW memberikan uang itu kepada laki-laki Anshar dan berata, “Belilah makanan dengan salah satu dirham ini, lalu berikanlah kepada keluargamu. Dan belilah kapak dengan dirham yang satunya lagi, lalu bawalah kepadaku.”

Orang itu pun mengerjakan apa yang diperintahkan. Nabi Muhammad SAW kemudian mengambil kapak itu, lalu mengikatkan tali, dan mengatakan, “Pergilah dan carilah kayu bakar. Aku tidak ingin  melihatmu selama 15 hari.”

Lelaki Anshar itu bergegas mencari kayu bakar dan kemudian menjualnya. Setelah bekerja 15 hari,  dia pun datang kembali menghadap Rasullah SAW dengan membawa 10 dirham. “Belilah makanan dengan sebagian dirhammu, dan sebagian yang lain untuk beli baju,” kata Nabi. Beliau menambahkan, “Ini lebih baik bagimu daripada kamu datang untuk meminta-minta. Sebab meminta-minta itu akan menjadi setitik noda di wajahmu di hari kiamat nanti. Sesungguhnya meminta-minta itu tidak baik, kecuali bagi orang fakir yang tertimpa bencana, atau bagi orang yang banyak utang sehingga sangat berat bebannya, atau bagi orang yang harus membayar denda yang sangat memilukan.”
Hadis riwayat Ibn Majah di atas yang berasal dari Anas ibn Malik itu mengandung pesan, bahwa setiap Muslim dituntut untuk rajin bekerja, memiliki sumber penghidupan, dan tidak menggantungkan hidupnya kepada orang lain dengan cara meminta-minta. Menurut Nabi meminta-minta termasuk akhlak tercela. Dengan bekerja, hidup seorang muslim menjadi lebih terhormat, meskipun hanya menjadi seorang pengumpul kayu bakar ketimbang menjadi peminta-minta. Dengan bekerja keras pula, seseorang bisa meraih kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat keak. Jadi, tidak ada alasan bagi seorang muslim untuk bermalas-malasan, bertopang dagu mengharapkan belas kasih orang lain. Muslim yang sejati, selain rajin beribadah adalah seorang yang tekun dalam mencari rezeki – tentunya yang halal.

Rasulullah SAW pernah mengambil janji setia dari para sahabatnya untuk tidak menyekutukan Allah, menjalankan salat lima waktu sertan senantiasa menaati perintah-perintah-Nya, dan untuk tidak bergantung kepada orang lain, seperti dinyatakan dalam sebuah hadis: “Janganlah meminta-minta sesuatu kepada sesama manusia. Sungguh aku telah  melihat di antara orang-orang yang hadir ada seorang di antara mereka yang cemetinya jatuh, hingga dia tidak meminta tolong kepada orang untuk mengambilkannya.” Jadi, Rasulullah sangat mengharapkan umatnya untuk hidup mandiri, dan berkarya serta bekerja keras untuk mencukupi kehidupannya.

Kemandirian merupakan bukti kekuatan iman seseorang. Orang yang mandiri selalu menyerahkan urusannya kepada Allah disertai dengan ikhtiar, bukan dengan menggantungkan dirinya kepada orang lain. Orang yang suka meminta-minta, seperti dikemukakan Nabi SAW, kelak pada hari kiamat akan kehilangan muka di hadapan Allah SWT. Sebab Dia lebih menyukai hamba-hamba-Nya yang mandiri, rajin bekerja tanpa mengharap belas kasih orang lain.

Rezeki yang halal tentu hanya dapat diraih dengan cara-cara yang halal pula. Rizki Allah SWT memang tidak datang begitu saja; harus diraih dengan usaha dan kerja keras. Jika rizki itu seret, tidak lancar, maka seorang Muslim tidak boleh putus asa, lantas mencari jalan pintas, dengan menempuh cara-cara yang haram, atau menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan. Seorang Muslim yang senantiasa mengharapkan ridha atau keberkahan Allah SWT dalam setiap perbutannya, tentu saja tidak akan menempuh sesuatu dengan ara yang haram, atau yang tidak diridhai Allah SWT

Sekali lagi, bekerja keras merupakan bagian akhlak mulia yang harus dimiliki seorang Muslim. Sebab dengan bekerja keras kita akan memperoleh keberhasilan dan rizki yang halal. Oleh karena itu, seorang Muslim dituntut untuk memiliki etos kerja yang tinggi. Seorang Muslim yang kuat lebih baik dari seorang yang Muslim yang lemah. Yang dimaksud di sini bukan dalam pengertian kuat dalam beribadah, tetapi kuat secara fisik dan tangguh secara ekonomi.

H. A. SURYANA SUDRAJAT

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ihsan Anyer, Serang, Banten.

Post Views: 1,795
In HIKMAH JUMAT

Post navigation

Ibunda Hajar dan Pesan Menyentuh  Ibrahim kepada Putranya  Isma’il
SHOLAT YANG KHUSYUK

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Menjadi Mukmin yang Kuat dengan Imunisasi

On July 2, 2021July 2, 2021

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

On May 11, 2025May 11, 2025

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

On March 21, 2025March 21, 2025

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

On March 21, 2025March 21, 2025

Mata Lebih Besar dari Perut?

On March 17, 2025March 17, 2025

Archives

  • May 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • December 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • June 2023
  • May 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • February 2023
  • December 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • January 2021

Categories

  • HIKMAH JUMAT
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • KAJIAN ISLAM
  • PENDIDIKAN
  • PONPES AL-IHSAN
  • PROMO
  • SIRAH
  • Uncategorized

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

You May Like

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On July 28, 2023July 28, 2023

Lupa Kalau Ada yang Mengawasi

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On July 28, 2023July 28, 2023

Syekh Yusuf Makassar dan Kisah Seorang Maling

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On July 28, 2023July 28, 2023

Inilah Yang Akan Membawa Kehancuran Suatu Bangsa

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On July 28, 2023July 28, 2023

Futuwwah atawa Peduli

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On July 28, 2023July 28, 2023

Salat, Sedekah, dan Hamba yang Beruntung

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On July 28, 2023July 28, 2023

Antara Zikir dan Tafakur

28/04/2021- Foto-foto Kegiatan Serah Terima Bantuan dari Samora Group kepada Ponpok Pesantren Al-Ihsan Anyar

https://www.youtube.com/watch?v=CgscUD4N-RU

Video Pendek Moderasi Beragama/Toleransi (Judul: "Akur")
Hak Cipta @ alihsananyer.com 2021