Skip to content
AL-IHSAN ANYER

AL-IHSAN ANYER

Media Dakwah, Pendidikan & Pengetahuan Keislaman

  • PENDIDIKAN
  • SIRAH
  • KAJIAN ISLAM
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • TENTANG KAMI
  • PONPES AL-IHSAN

Breaking News

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

Mata Lebih Besar dari Perut?

Tak Peduli Anda Beriman atau Kafir

Bulir Padi Pun Menunduk

Jangan Sampai Kita Hanya Dapat Lapar dan Haus

KEBAIKAN

5 TAHAP SENI BERTAHAN DALAM HIDUP

Dirahmati Allah Orang yang Berlapang Dada

  • Home
  • 2022
  • December
  • 5
  • Menumbuhkan Moderasi Beragama di Lingkungan Sekolah
  • PENDIDIKAN

Menumbuhkan Moderasi Beragama di Lingkungan Sekolah

On December 5, 2022December 5, 2022
Drs. Amrullah, M.Si

Tema moderasi beragama merupakan salah satu program prioritas pemerintah saat ini. Oleh karena itu, sebagai program prioritas nasional, maka program ini harus kita sampaikan seluas-luasnya kepada seluruh lapisan masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah kalangan pelajar, yang merupakan kelompok terbesar dalam masyarakat. Kelompok inilah yang dalam beberapa tahun ke depan akan berperan penting dan turut mewarnai kemajuan serta perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Karenanya, lokakarya ini menjadi sangat penting, mendesak, dan strategis bagi kelompok siswa dan guru pembina, baik tingkat sekolah lanjutan atas maupun perguruan tinggi.

Apa moderasi beragama itu, dan mengapa dia penting? Nanti para narasumber kita akan menyampaikan pemaparan yang menyeluruh. Namun sedikit saya sampaikan bahwa moderasi beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik kita beragama dalam kehidupan bersama, yang tidak menganut paham liberal atau bebas, maupun sebaliknya. Jadi moderasi beragama ini pada hakikatnya adalah ikhtiar dan proses yang terus menerus untuk bagaimana kita membangun cara pandang, sikap dan praktik beragama dalam kehidupan bersama.

Urgensi Moderasi Beragama

Moderasi beragama diperlukan karena realitas bangsa Indonesia yang sangat majemuk. Indonesia kita ini merupakan negara dengan sejuta keragaman di dalamnya yang mencakup bahasa, suku, adat-istiadat, status sosial, budaya dan agama. Keragaman di Indonesia menjadi sebuah mozaik khazanah bagi kehidupan masyarakat di dalamnya. Keragaman yang terjadi di Indonesia, disadari ataupun tidak, sering berujung dengan berbagai konflik yang mendorong terjadinya ancaman bagi persatuan bangsa (disintegrasi nasional). Kemajemukan kita saat ini menghadapi banyak tantangan serius sehingga dibutuhkan strategi untuk memperkuat tatanan kehidupan harmonis umat beragama di tengah keragaman. Karena itulah diperlukan suatu keterlibatan seluruh elemen masyarakat guna mewujudkan integrasi nasional dan merawat perdamaian bangsa.

Sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim diperlukan suatu kerja sama dengan para ulama dan ilmuwan yang memiliki perhatian terhadap persoalan keragaman dengan memberikan pemahaman serta infomasi terkait keberagamaan di berbagai lingkup untuk membangun kesadaran secara bersama. Untuk menghindari ketidakselarasan dalam konteks fundamentalisme dan radikalisme agama, perlu ditumbuhkan kesadaran beragama yang moderat dan terbuka (inklusif).

Menumbuhkan moderasi beragama diperlukan pendekatan sosial, pendekatan agama serta pendekatan multikultural. Namun pendekatan agama lebih didahulukan karena dipandang memiliki faktor lebih dominan terhadap kehidupan seseorang. Perlu digarisbawahi bahwa sebagai pemeluk agama lebih baik kita menghindari sikap berlebihan dalam beragama dan memilih kehati-hatian bersikap.

Prinsip moderasi sudah terkandung dalam agama, yaitu keseimbangan serta keadilan. Memahami moderasi beragama harus mempertimbangkan konteks kehidupan sosial kita. Yang juga harus ditekankan bahwa yang dimoderatkan bukan agama, melainkan pemahaman atau cara individu atau kelompok beragama yang perlu dimoderatkan.

Dengan mengamalkan moderasi beragama berarti kita menghindari sikap ekstrem, radikal, intoleran, eksklusif yang hanya menganggap diri dan kelompoknya saja yang paling benar dan yang lain salah. Karena itu, moderasi beragama erat kaitannya dengan sikap toleransi dan tenggang rasa yang harus dimiliki, guna menjaga kebersamaan serta mampu menghargai satu dengan yang lain.

Lalu bagaimana moderasi beragama dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan sekolah? Moderasi beragama sangat penting untuk ditanamkan kepada peserta didik agar tercipta hubungan harmonis antara guru, peserta didik, masyarakat dan lingkungan sekitar, sehingga tercipta lingkungan yang damai, nyaman dan aman dari berbagai ancaman. Oleh karenanya, pengenalan dan pemahaman moderasi beragama bagi warga sekolah juga dimaksudkan untuk menghilangkan kekerasan, atau menghindari sikap ekstrem dalam praktik beragama. Sikap moderat atau moderasi beragama itu adalah sikap dewasa yang baik dan sangat diperlukan. Radikalisasi dan radikalisme, kekerasan dan kejahatan, termasuk ujaran kebencian dan hoaks, terutama atas nama agama, merupakan sikap kekanak-kanakan, jahat dan memecah belah, dan termasuk perbuatan yang akan merusak tatanan kehidupan.

Moderasi beragama itu penting karena keragaman dalam hal beragama itu tidak mungkin dihilangkan. Ide dasar dari moderasi adalah mencari persamaan dan bukan mempertajam perbedaan.

Setidaknya kita dapat mengemukakan beberapa alasan mengapa kita perlu ber-moderasi beragama. Pertama, moderasi beragama menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, tidak serta merta hanya mengangungkan nama Tuhan dan mengesampingkan nilai kemanusiaan. Kedua, agar peradaban manusia tidak musnah akibat konflik berlatar agama. Ketiga, untuk konteks Indonesia, moderasi beragama diperlukan sebagai strategi kebudayaan kita dalam merawat keindonesiaan. Hal ini disebabkan karena masyarakat Indonesia yang heterogen, majemuk, bersuku-suku, dan beragam adat-istiadat.

Apakah moderasi beragama itu diperlukan di lingkungan sekolah? Jawabannya iya. Di era modern sekarang ini penyebaran paham radikal di kalangan pelajar terus digencarkan oleh kelompok radikal, terutama melalui media sosial. Apalagi di masa pandemi Covid=19, pembelajaran harus dilakukan dengan metode daring yang mana memudahkan pelajar dalam mengakses informasi internet, tidak terkecuali konten berbau radikalisme. 

Kelompok-kelompok yang menganut paham radikal ini juga menjadikan pelajar sebagai sasaran gerakannya. Para pelajar “dibina” dalam konteks regenerasi yang menjanjikan untuk terus beroperasinya gerakan kelompok radikal dan teroris. Hal ini terjadi seringkali dimulai dengan pemahaman yang dangkal terhadap ajaran agama. Karena itu, penanaman dan pengembangan moderasi beragama sangat penting sebagai cara pandang generasi millenial dalam memahami dan mendalami Islam. Sehingga pendidikan agama di sekolah tidak hanya membentuk kesalehan individu, tapi juga mampu menjadikan paham agamanya sebagai instrumen untuk menghargai sesama umat mapun dengan umat berlainan agama.

Siswa SMK Didorong Menjadi Penggerak Moderasi Beragama

Kementerian Agama mendorong para pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) di Provinsi Banten untuk dapat menjadi pelopor dan agen-agen dari program moderasi beragama yang dikembangkan oleh Kementerian Agama. Dalam konteks itulah kegiatan lokakarya ini memiliki makna strategis, sehingga semua siswa dan guru SMK dapat memahami maksud dan tujuan program moderasi beragama. Nantinya para peserta diharapkan mampu berperan sebagai motor penggerak moderasi beragama untuk mendukung dunia sekolah kita menjadi tempat yang nyaman untuk belajar dan membangun masa depan yang lebih baik.

Saat ini pemerintah memberi perhatian yang sangat besar kepada SMK. Hal ini agar anak-anak Indonesia mempunyai pengetahuan dan keahlian yang nyata dan menjadi tenaga terdidik yang terampil. Terlebih para siswa yang mengambil jurusan multimedia diharapkan dapat membantu Kementerian Agama. Kesempatan ini harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Lalu, apa yang kemudian bisa dilakukan oleh para siswa? Tentu dengan keterampilannya, mereka dapat memproduksi konten-konten positif berisi pesan damai agama, menyemai gagasan kebangsaan, dan menanamkan nilai-nilai keragaman. Ini merupakan peran dan kontribusi yang sangat berharga untuk sosialisasi dan edukasi moderasi beragama di kalangan pelajar atau generasi millennial.

Peran Guru Agama dalam Program Moderasi Beragama

Bagaimana dengan para guru pendidikan agama Islam (PAI) di SMK? Guru agama mempunyai perang sangat penting dalam program ini. Kementerian Agama mendorong guru-guru PAI untuk terus membimbing para siswa dengan memberikan pengertian dan pemahaman yang jelas tentang maksud dan tujuan moderasi beragama di sekolah. Para guru PAI SMK diharapkan dapat memberikan pembelajaran agama yang menarik dan menyenangkan, sehingga dapat memperlihatkan wajah Islam yang damai, penuh kasih dan saying, menghargai perbedaan, menghormati keyakinan umat beragama lain, dan menjunjung tinggi toleransi. Karena Islam merupakan rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil‘alamin).

Bersama dengan pengurus OSIS maupun pengurus ROHIS, guru juga dapat menginisiasi program dan melaksanakan kegiatan lain sebagai bentuk edukasi moderasi beragama bagi para siswa. Banyak model kegiatan yang menarik dan menyenangkan, yang dapat dikemas agar spirit dan nilai-nilai moderasi dapat tersampaikan, baik melalui bentuk kegiatan berorganisasi, sosial kemasyarakatan, olahraga maupun kesenian. Jadi, moderasi beragama harus kita kuatkan di semua lini, agar anak-anak kita di SMK mempunyai pemahaman beragama dan bernegara yang benar dan bertanggung jawab.

Guru agama diharapkan aktif memanfaatkan peran strategisnya untuk membina kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah, dan menguatkan moderasi beragama bagi peserta didik. Pihak sekolah juga dituntut untuk dapat menyeleksi perekrutan guru agama yang moderat. Karena guru akan menjadi teladan, dimana segala tindakan, tingkah laku, perbuatan, sikap dan perkataan terekam dalam kehidupan peserta didik.

Jika kita amati, kondisi kemanusiaan kita sekarang ini terjadi apa yang sering disebut dengan degradasi moral, yaitu menurunnya standar akhlak, yang menjadi pedoman keshalehan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Banyak pandangan yang mengatakan bahwa etika kesopanan peserta didik dirasa menurun akibat terpengaruh perkembangan dan modernisasi yang, dalam banyak hal, meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan.

Di sinilah guru berperan penting dalam menjadikan peserta didik beradab serta meningkatkan kualitas moral. Guru agama dapat menjadi pelopor terdepan dalam proses pendidikan dan transformasi, agar peserta didik dapat berfikir moderat, santun dan mendorong siswanya agar memiliki akhlak mulia. Penanaman nilai-nilai dalam moderasi beragama kepada peserta didik harus terus ditumbuhkembangkan sebagai pembiasaan baik dalam beragama dan merawat keberagamaan untuk kehidupannya.

Penutup

Akhirnya kami mengucapkan selamat atas dimulainya kegiatan lokakarya “Penguatan Karakter Siswa dan Guru PAI SMK Banten Melalui Pengenalan Nilai-nilai Moderasi Beragama.” Semoga kegiatan yang akan berlangsung selama 3 hari ini dapat dimanfaatkan secara baik guna mendapatkan hasil maksimal seperti harapan kita bersama. Sekali lagi kami sampaikan terima kasih kepada mitra kami yaitu Yayasan Pendidikan Al-Ihsan Indonesia (YPAI) dan kepada sekolah-sekolah yang telah turut berpartisipasi.

Catatan Redaksi: Tulisan ini disarikan dari pidato pengarahan Direktur Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama RI, Drs. Amrullah, M.Si, pada pembukaan Lokakarya “Penguatan Karakter Siswa SMK Banten Melalui Pengenalan Nilai-nilai Moderasi Beragama”, yang diselengarakan Kementerian Agama RI dan Yayasan Pendidikan Al-Ihsan Indonesia (YPAI) di Serang, 13-15 Oktober 2022.

Drs. Amrullah, M.Si

Direktur Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama RI

Post Views: 568
In PENDIDIKAN

Post navigation

Mengisi Hidup dengan Cinta Ilahi
MENGENAL KONSEP MODERASI BERAGAMA

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Menjadi Mukmin yang Kuat dengan Imunisasi

On July 2, 2021July 2, 2021

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

On May 11, 2025May 11, 2025

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

On March 21, 2025March 21, 2025

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

On March 21, 2025March 21, 2025

Mata Lebih Besar dari Perut?

On March 17, 2025March 17, 2025

Archives

  • May 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • December 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • June 2023
  • May 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • February 2023
  • December 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • January 2021

Categories

  • HIKMAH JUMAT
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • KAJIAN ISLAM
  • PENDIDIKAN
  • PONPES AL-IHSAN
  • PROMO
  • SIRAH
  • Uncategorized

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

You May Like

  • PENDIDIKAN
Drs. Amrullah, M.Si
On December 5, 2022December 5, 2022

Menipisnya Rasa Kemanusiaan di Kalangan Remaja-Pelajar

  • PENDIDIKAN
Drs. Amrullah, M.Si
On December 5, 2022December 5, 2022

Menanamkan Nilai Toleransi di Sekolah

  • PENDIDIKAN
Drs. Amrullah, M.Si
On December 5, 2022December 5, 2022

Siswa SMK SIS Anyer Harus Punya Skill Yang Kuat

  • PENDIDIKAN
Drs. Amrullah, M.Si
On December 5, 2022December 5, 2022

Kecerdasan Spiritual (1): Egoisme, Materialisme dan Absennya Moralitas

  • PENDIDIKAN
Drs. Amrullah, M.Si
On December 5, 2022December 5, 2022

Menumbuhkan Minat Sastra dengan Story Telling

  • PENDIDIKAN
Drs. Amrullah, M.Si
On December 5, 2022December 5, 2022

Guru Kunci Pendidikan

28/04/2021- Foto-foto Kegiatan Serah Terima Bantuan dari Samora Group kepada Ponpok Pesantren Al-Ihsan Anyar

https://www.youtube.com/watch?v=CgscUD4N-RU

Video Pendek Moderasi Beragama/Toleransi (Judul: "Akur")
Hak Cipta @ alihsananyer.com 2021