Skip to content
December 17, 2025
Trending Tags
fariduddin attar hikmah jumat pendidikan MAULID NABI MUHAMMAD SIRAH
AL-IHSAN ANYER

AL-IHSAN ANYER

Media Dakwah, Pendidikan & Pengetahuan Keislaman

  • PENDIDIKAN
  • SIRAH
  • KAJIAN ISLAM
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • TENTANG KAMI
  • PONPES AL-IHSAN

Breaking News

Kisah Fariduddin Attar tentang Perempuan dan Keindahannya

Dua Hari  TKA Berlangsung, Ini  Apa Kata Guru dan Peserta

HIkmah Maulid Nabi Muhammad Saw.

Muhammad Sang Pemuda

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

Mata Lebih Besar dari Perut?

Tak Peduli Anda Beriman atau Kafir

Bulir Padi Pun Menunduk

  • Home
  • 2022
  • June
  • 17
  • Dunia Ini Untukmu, dan Kamu untuk Akhirat
  • HIKMAH JUMAT

Dunia Ini Untukmu, dan Kamu untuk Akhirat

On June 17, 2022June 17, 2022
H. A. SURYANA SUDRAJAT

Kehidupan kita sekarang yang sudah dikepung  oleh nilai-nilai kebendaan: martabat seseorang diukur dari apa yang dimilikinya.

Yang mengejar akhirat mendapat akhirat dan dunia     

 Yang mengejar dunia cuma mendapat dunia.

Itu adalah cuplikan lagu lawas dari Bimbo, yang kalau tidak salah ditulis Penyair Taufiq Ismail. Sebuah peringatan tentang kehidupan kita sekarang yang sudah dikuasai oleh nilai-nilai kebendaan atau materialisme, di mana  martabat seseorang diukur dari apa yang dimilikinya. What do you have (apa yang kamu milik), bukan what are you (siapa kamu), meminjam ungkapan Erich Fromm yang masyhur itu. Anda boleh seorang yang jujur, seorang yang pandai, tapi kalau miskin, sepertinya Anda menjadi percuma. Tidak membanggakan.

Maka, orang pun berlomba mengejar kekayaan, bahkan dengan menempuh berbagai cara. Untuk itu dia bekerja siang-malam, dan kalau perlu hanya da jam saja untuk tidur. Tidak sia-sia memang. Hanya begitu dia mencapai apa yang ingin diraihnya, ia kembali disergap rasa dahaga utuk terus mengejar dan mengejar.

Agama sesungguhnya menanggap harta bukan sebagai hal yang jahat, meski bukan pula sebagai ukuran untuk menilai seseorang. Sebab mulia dan hinanya seseorang bukan dukur dari berapa harta yang dimilikinya. Ia hanya anugerah (kenikmatan) dari Allah, dan karena itu merupakan cobaan (fitnah): apakah dengan itu kita mensyukurinya atau justru sebaliknya. Karena itu pula, dari kedudukannya yang netral, harta bisa menghinakan jika pemiliknya sombong. Begitu pula sebaliknya.

Tidak berarti juga agama memandang rezeki sebagai sesuatu yang datang dari langit. Benar bahwa Allah akan menjamin rezeki seluruh makhluk-Nya yang ada di bumi ini. Tapi sudah merupakan sunatullah pula, rezeki itu hanya bisa diraih melalui usaha dan bekerja.

Guru-guru sufi yang menekankan hidup zuhud, asketis, pun menyatakan, bahwa seorang sufi yang tidak memiliki keterampilan bagaikan burung hantu yang keberadaannya tidak bermanfaat bagi oran lain. Karena itu pula, jangan kaget kalau Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa seorang yang menjauhi dunia demi pamer kedermawanan bahkan mencari pahala di akhirat, tidak bisa disebut seorang zahid. Bahkan meninggalkan dunia demi akhirat pun merupakan kezuhudan yang lemah. Katanya, seorang zahid sejati, sangat  mungkin menghindari kekayaan dan hal-hal duniawi lainnya, tetapi justru dia merasa harus memperolehnya, membelanjakannya, dan memberikannya kepada orang yang berhak.

Sesungguhnya Nabi menganjurkan jalan tengah, agar kita tidak terjebak dalam kedua kutub yang ekstrem:  tenggelam dalam kehidupan dunia dan berlebihan dalam beribadah. Nabi juga pernah mengingatkan, bahwa dunia ini untuk kita, dan kita diciptakan untuk akhirat.

Agama memang tidak mengharamkan kita mencari kekayaan. Sebaliknya agama mencela orang yang mengumpulkan kekayaan demi kekayaan itu, demi rasa megah, rasa unggul. Bila orag memperoleh keuntungan melebihi kebutuhannya, dan kelebihan itu dimanfaatkan sebagian umat, lalu ia kembali menikmati buahnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, itulah yang disebut rezeki. Kalangan Muktazilah, seperti dikutip Ibnu  Khaldun dalam kitabnya Muqaddimah, bahkan menentukan syarat sebuah barang disebut rezeki. Yakni barang itu harus syah kepemilikannya. Karena itu barang-barang yang di-ghasab, dipinjam tanpa izin, atau yang diperoleh secara haram, bukan rezeki kita dan harus dilepaskan.

H. A. SURYANA SUDRAJAT

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ihsan Anyer, Serang, Banten.

Post Views: 604
In HIKMAH JUMAT

Post navigation

Rendah Hati Itu Tandanya Melayani
Santri Al-Ihsan Bertamasya ke Ragunan dan Kota Tua

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Menjadi Mukmin yang Kuat dengan Imunisasi

On July 2, 2021July 2, 2021

Kisah Fariduddin Attar tentang Perempuan dan Keindahannya

On November 21, 2025November 21, 2025

Dua Hari  TKA Berlangsung, Ini  Apa Kata Guru dan Peserta

On November 5, 2025

HIkmah Maulid Nabi Muhammad Saw.

On September 8, 2025September 8, 2025

Muhammad Sang Pemuda

On September 6, 2025

Archives

  • November 2025
  • September 2025
  • May 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • December 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • June 2023
  • May 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • February 2023
  • December 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • January 2021

Categories

  • HIKMAH JUMAT
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • KAJIAN ISLAM
  • PENDIDIKAN
  • PONPES AL-IHSAN
  • PROMO
  • SIRAH
  • Uncategorized

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

You May Like

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On June 17, 2022June 17, 2022

Hasan Al-Bashri: Wujud Indah dengan Salat Malam

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On June 17, 2022June 17, 2022

Ibunda Hajar dan Pesan Menyentuh  Ibrahim kepada Putranya  Isma’il

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On June 17, 2022June 17, 2022

Kisah Fariduddin Attar tentang Perempuan dan Keindahannya

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On June 17, 2022June 17, 2022

Yuk Kita Bercermin pada Hati Nurani

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On June 17, 2022June 17, 2022

Bersikap Empatik Seperti Rasulullah

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On June 17, 2022June 17, 2022

Bersyukurlah Agar Dunia Tidak Terasa Sesak

28/04/2021- Foto-foto Kegiatan Serah Terima Bantuan dari Samora Group kepada Pondok Pesantren Al-Ihsan Anyar

https://www.youtube.com/watch?v=CgscUD4N-RU

Video Pendek Moderasi Beragama/Toleransi (Judul: "Akur")
Hak Cipta @ alihsananyer.com 2021