Skip to content
AL-IHSAN ANYER

AL-IHSAN ANYER

Media Dakwah, Pendidikan & Pengetahuan Keislaman

  • PENDIDIKAN
  • SIRAH
  • KAJIAN ISLAM
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • TENTANG KAMI
  • PONPES AL-IHSAN

Breaking News

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

Mata Lebih Besar dari Perut?

Tak Peduli Anda Beriman atau Kafir

Bulir Padi Pun Menunduk

Jangan Sampai Kita Hanya Dapat Lapar dan Haus

KEBAIKAN

5 TAHAP SENI BERTAHAN DALAM HIDUP

Dirahmati Allah Orang yang Berlapang Dada

  • Home
  • 2022
  • April
  • 10
  • Puasa dan Perilaku Orang Bertaubat
  • KAJIAN ISLAM

Puasa dan Perilaku Orang Bertaubat

On April 10, 2022April 10, 2022
H. A. SURYANA SUDRAJAT

Empat syarat tobat: meninggalkan dosa dengan kesadaran mengenai keburukannya, menyesal atas keterlanjuran memperbuatnya, berniat untuk tidak mengulangi, dan berusaha melakukan berbagai tindakan kebajikan


Ramadan diyakini bulan penuh pengampunan. Keyakinan ini antara lain bertolak dari hadis Nabi yang diriwayatkan Imam Bukhari:  “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadan dengan penuh iman dan perhitungan (pengharapan), maka akan diampuni dosa-dosanya.”


Seperti dikemukakan Ibn Hajar Al-Asqalani dalam kitabnya Fathul Bari, iman yang dimaksudkan di sini adalah keyakinan bahwa ibadah puasa merupakan kebenaran perintah Allah SWT. Sedangkan ihtisab adalah harapan untuk memperoleh pahala dan rida Allah tatkala melaksanakan ibadah tersebut. Ada juga ulama yang mengartikan ihtisab sebagai perhitungan, yakni perhitungan di akhirat nanti terkait perbuatan manusia di dunia.   


Demikianlah, kaum muslim di bulan suci ini berupaya memperoleh magfirah, ampunan, dari Allah SWT dengan cara bertobat, serta diikuti  dengan sedekah. Derma atau sedekah, kita tahu, merupakan sebuah kebajikan, dan seperti disebut dalam Qur’an, “Kebajikan itu mengusir keburukan.” (Q.S. 11:114).


Dzunun Al-Mishri, sufi-penyair, yang mengatakan bahwa tobat merupakan “kecanduan tangis untuk dosa-dosa yang sudah lampau, ketakutan untuk jatuh lagi ke dalamnya, tindakan untuk menyingkiri mereka yang rusak moral, dan mempergauli para penduduk surga.”  Secara lugas, Al-Burusawi (Tafsir Ruhul Bayan) menyebut empat syarat untuk sebuah tobat; meninggalkan dosa dengan kesadaran mengenai keburukannya, menyesal atas keterlanjuran memperbuatnya, berniat untuk tidak mengulangi, dan berusaha melakukan berbagai tindakan kebajikan.


Kalangan Ahlus Sunnah umumnya meyakini bahwa tobat itu cukup dengan penyesalan dan komitmen kuat untuk tidak mengulang. Tapi bagaimana dengan dosa sosial? Kalangan Muktazilah secara tegas mengatakan bahwa orang yang melakukan dosa sosial wajib mengembalikan hasil kezalimannya itu. Hal serupa juga dinyatakan oleh Ali ibn Abi Thalib, yang menambahkan ke dalam  syarat-syarat tobat sebagaimana sudah disebutkan, yaitu mengembalikan hasil kezaliman dan melenyapkan permusuhan. Dari syarat tobat yang disebut  Ali ibn Abi Thalib, bolehlah dikatakan untuk konteks kita sekarang, bahwa orang-orang yang gemar menyebar kebencian, di antaranya melalui media sosial, tidak menunjukkan laku  seorang yang bertobat. Bagaimana dengan kewajiban mengembalikan hasil kezaliman?


Di antara  hasil kezaliman yang wajib dikembalikan itu adalah harta yang diperoleh dari hasil korupsi. Oleh karena itu, seorang koruptor tidak bisa dikatakan bertobat jika dia masih menyimpan harta hasil kezalimannya. Harta hasil korupsi, seperti juga harta hasil perampasan, tidak boleh dizakati, tidak boleh disedekahkan, tapi harus dikembalikan. 


Tobat seseorang, khususnya yang terkait dengan dosa-dosa sosial yang dilakukannya, mungkin akan diterima Allah. Tetapi hal itu tidak menghalanginya untuk menerima hukuman dunia. Permohonan ampun kepada Tuhan merupakan keharusan, sementara hukuman yang mewakili keadilan manusia juga harus ditegakkan. Dengan kata lain, pertobatan tidak sendirinya menggugurkan sebuah hukuman.  Ini berlaku bagi orang-orang yang melakukan “perusakan di muka bumi’ seperti kerusuhan, penjarahan, pemerkosaan, penculikan, penghilangan nyawa secara massal, dan seterusnya.


Ramadan adalah bulan yang bagus untuk bertobat. Tetapi untuk tobat atas dosa-dosa sosial diperlukan bukan hanya keikhlasan, tetapi juga keberanian untuk mengambil konsekuensi atas kezaliman yang telah diperbuat.

H. A. SURYANA SUDRAJAT

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ihsan Anyer, Serang, Banten.

Post Views: 558
In KAJIAN ISLAM

Post navigation

Menjadikan Zakat sebagai Akhlak Sosial
Profil Yayasan Pendidikan Al-Ihsan Indonesia (YPAI)

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Menjadi Mukmin yang Kuat dengan Imunisasi

On July 2, 2021July 2, 2021

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

On May 11, 2025May 11, 2025

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

On March 21, 2025March 21, 2025

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

On March 21, 2025March 21, 2025

Mata Lebih Besar dari Perut?

On March 17, 2025March 17, 2025

Archives

  • May 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • December 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • June 2023
  • May 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • February 2023
  • December 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • January 2021

Categories

  • HIKMAH JUMAT
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • KAJIAN ISLAM
  • PENDIDIKAN
  • PONPES AL-IHSAN
  • PROMO
  • SIRAH
  • Uncategorized

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

You May Like

  • KAJIAN ISLAM
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On April 10, 2022April 10, 2022

Mata Lebih Besar dari Perut?

  • KAJIAN ISLAM
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On April 10, 2022April 10, 2022

Hati-hati Penyakit Lidah yang Banyak Menyebar di Medsos

  • KAJIAN ISLAM
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On April 10, 2022April 10, 2022

5 TAHAP SENI BERTAHAN DALAM HIDUP

  • KAJIAN ISLAM
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On April 10, 2022April 10, 2022

Semoga kita meraih kemenangan

  • KAJIAN ISLAM
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On April 10, 2022April 10, 2022

THE ZAKARIA WAY

  • KAJIAN ISLAM
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On April 10, 2022April 10, 2022

Dambaan Hidup Tenang

28/04/2021- Foto-foto Kegiatan Serah Terima Bantuan dari Samora Group kepada Ponpok Pesantren Al-Ihsan Anyar

https://www.youtube.com/watch?v=CgscUD4N-RU

Video Pendek Moderasi Beragama/Toleransi (Judul: "Akur")
Hak Cipta @ alihsananyer.com 2021