Skip to content
AL-IHSAN ANYER

AL-IHSAN ANYER

Media Dakwah, Pendidikan & Pengetahuan Keislaman

  • PENDIDIKAN
  • SIRAH
  • KAJIAN ISLAM
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • TENTANG KAMI
  • PONPES AL-IHSAN

Breaking News

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

Mata Lebih Besar dari Perut?

Tak Peduli Anda Beriman atau Kafir

Bulir Padi Pun Menunduk

Jangan Sampai Kita Hanya Dapat Lapar dan Haus

KEBAIKAN

5 TAHAP SENI BERTAHAN DALAM HIDUP

Dirahmati Allah Orang yang Berlapang Dada

  • Home
  • 2021
  • October
  • 1
  • Empat Pilar Kemuliaan
  • HIKMAH JUMAT

Empat Pilar Kemuliaan

On October 1, 2021October 1, 2021
H. A. SURYANA SUDRAJAT

Keberanian merupakan salah satu dari empat pilar kemuliaan seseorang. Tiga lainnya adalah ‘iffah yaitu menjaga kehormatan, hikmah atau cepat belajar dari pengalaman kehidupan, dan ‘adalah alias sifat adil

 “Saudara-saudara, siapakah orang yang paling berani?”

“Engkau.”

Benar, memang, jawaban orang-orang itu. Namun Ali ibn Abi Thalib r.a., yang bertanya, melanjutkan: “Aku hanya dapat mengalahkan setiap orang yang berhadapan dengan aku. Jadi, katakana kepadaku, siapakah orang yang paling berani?”

Sejurus tidak ada jawaban dari para sahabat Nabi yang lain. Lalu Sayidina Ali berkata: “Orang yang paling berani di antara kita adalah Abu Bakr. Ketika Perang Badar, setelah kami membuat perlindungan untuk Nabi, kami bertanya siapa yang menjaga beliau di situ.” Tidak ada yang menjawab, kecuali Abu Bakr, kata menantu Nabi itu. “Abu Bakr-lah yang menghadang setiap musuh yang mencoba mendekati tempat Nabi.”

Selain kepada Abu Bakr, Ali juga memuji keberanian Umar ibn Al-Khattab r.a. “Tidak seorang pun yang berhijrah yang tidak dengan jalan sembunyi-sembunyi, kecuali Umar ibn Al-Khattab.”

Memang. Dan kita tahu, baik Abu Bakr, Umar, maupun Ali, nama-nama yang tersebut itu, adalah sama-sama penerus kepemimpinan Rasulullah s.a.w., di samping Utsman ibn Affan. Sejarah menyebut keempat khalifah itu sebagai khulafaur-raasyidun.

Keberanian,  atau courage atau syaja’ah dalam bahasa Arab, dalam lektur tasawuf merupakan salah satu dari empat pilar kemuliaan seseorang. Tiga lainnya adalah ‘iffah yaitu menjaga kehormatan, hikmah atau cepat belajar dari pengalaman kehidupan, dan ‘adalah alias sifat adil. Seperti diungkapkan Buya Hamka dalam Tasawuf Modern, keempat keutamaan ini masing-masing punya dua kutub ekstrem.

Yang pertama syaja’ah (keberanian), kutub-kutub ekstremnya adalah tahawwur dan jubun. Buya menerjemahkan tahawwur dengan istilah berani babi alias nekad. Akal sehat sudah mengatakan, sesuatu tidak boleh ditempuh, toh ia berani menempuhnya. Berani model begini biasanya muncul lantaran marah atau oleh dorongan nafsu membalas. Orang bijak mengatakan, lebih baik sebuah kapal dipermainkan badai, dan kehilangan pedoman, ketimbang dinahkodai oleh seorang pemarah.

Sebenarnya marah tidak selalu tercela. Tapi, menurut kalangan tasawuf, Cuma dalam dua hal marah dipujikan. Yakni marah karena mempertahankan kehormatan dan marah karena mempertahankan keyakinan (agama). Selebihnya orang kudu hati-hati. Soalnya, dari sifat tahawwur  akan muncul sifat-sifat tercela sebagai ikutan. Semisal kotor mulut, perajuk, keras kepala, mau menang sendiri, bossy alias suka memerintah tetapi tidak suka mengerjakan, atau menganggap remah. Kelakuan pemimpin atau pembesar yang suka mengumbar berbagai tuduhan, misalnya, atau lekas terpancing – emosional – dalam menghadapi berbagai kritik, barangkali dikarenakan sikap tahawwur ini.

Sebaliknya jubun, mati hati, alias rendah gengsi.  Sudah demikian dihina, tidak juga harga diri tergerak. Orang demikian biasanya mau-mau saja direndahkan asalkan kesenangan jasmaninya tidak terganggu. Kalau ada pejabat yang mau disogok, dia sudah terkena penyakit jiwa yang satu ini. Jubun juga dekat-dekat dengan “mental tempe”, meminjam istilah Bung Karno dulu, atau “ayam sayur”. Manusia bermental seperti ini biasanya sudah kalah sebelum bertanding.

Yang kedua, ‘iffah. Kutub atasnya adalah syarah. Artinya obral atau “bocor”, bahasa pelesetannya “ember”. Dia tidak punya penghalang atawa filter dalam dirinya untuk menahan sesuatu, dan selalu ingin tahu urusan orang. Yang ditanyakan sebuah, jawabannya bisa 20. Orang lain bicara 1 menit, dia satu jam sendirian. Kutub bawahnya adalah khumud, yaitu tidak peduli. Mau dunia dihajar gempa, diterjang tsunami, dihantam banjir banding, orang-orang saling bunuh, tetap saja dia asyik dengan dunia dan khayalannya sendiri. Jangan lagi ditanya apakah dia punya empati atau sense of crisis – krisis jenis apa pun!

Lalu hikmah. Ekstrem kirinya adalah terlalu cepat membuat  kesimpulan  atau buru-burru mengambil keputusan. Ekstrem kanannya adalah dungu, kagak ngerti-ngerti juga. Sudah berkali-kali dihajar, tidak paham juga. Berpuluh-puluh kali mengalami, tidak jua mengambil pelajaran.

Terakhir ‘adalah.  Perangai ini juga punya dua lawan yang ekstrem. Yang pertama adalah zhalim atau aniaya. Yang kedua, muhanah atau hina-hati. Walaupun sudah berkali-kali dianiaya, tidak juga dia mau berontak. Bukan karena dia sabar, tapi lantaran tabiat kerbau.

H. A. SURYANA SUDRAJAT

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ihsan Anyer, Serang, Banten.

Post Views: 493
In HIKMAH JUMAT

Post navigation

Khalifah Ini Justru Miskin Setelah Berkuasa
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang Inovatif

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Menjadi Mukmin yang Kuat dengan Imunisasi

On July 2, 2021July 2, 2021

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

On May 11, 2025May 11, 2025

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

On March 21, 2025March 21, 2025

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

On March 21, 2025March 21, 2025

Mata Lebih Besar dari Perut?

On March 17, 2025March 17, 2025

Archives

  • May 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • December 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • June 2023
  • May 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • February 2023
  • December 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • January 2021

Categories

  • HIKMAH JUMAT
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • KAJIAN ISLAM
  • PENDIDIKAN
  • PONPES AL-IHSAN
  • PROMO
  • SIRAH
  • Uncategorized

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

You May Like

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On October 1, 2021October 1, 2021

Yuk Kita Bercermin pada Hati Nurani

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On October 1, 2021October 1, 2021

Tidak Ada Kata Boros untuk  Kebaikan

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On October 1, 2021October 1, 2021

Sinarilah Rumah dengan Bacaan Qur’an

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On October 1, 2021October 1, 2021

Khalifah Ini Justru Miskin Setelah Berkuasa

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On October 1, 2021October 1, 2021

Penguasa dan Petuah Ulama

  • HIKMAH JUMAT
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On October 1, 2021October 1, 2021

Nasihat Nabi Kepada Seorang Lelaki Miskin

28/04/2021- Foto-foto Kegiatan Serah Terima Bantuan dari Samora Group kepada Ponpok Pesantren Al-Ihsan Anyar

https://www.youtube.com/watch?v=CgscUD4N-RU

Video Pendek Moderasi Beragama/Toleransi (Judul: "Akur")
Hak Cipta @ alihsananyer.com 2021