Skip to content
AL-IHSAN ANYER

AL-IHSAN ANYER

Media Dakwah, Pendidikan & Pengetahuan Keislaman

  • PENDIDIKAN
  • SIRAH
  • KAJIAN ISLAM
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • TENTANG KAMI
  • PONPES AL-IHSAN

Breaking News

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

Mata Lebih Besar dari Perut?

Tak Peduli Anda Beriman atau Kafir

Bulir Padi Pun Menunduk

Jangan Sampai Kita Hanya Dapat Lapar dan Haus

KEBAIKAN

5 TAHAP SENI BERTAHAN DALAM HIDUP

Dirahmati Allah Orang yang Berlapang Dada

  • Home
  • 2021
  • January
  • 29
  • Mengingat Kembali Makna Pendidikan
  • PENDIDIKAN

Mengingat Kembali Makna Pendidikan

On January 29, 2021January 29, 2021
H. A. SURYANA SUDRAJAT

H. A. Suryana Sudrajat

Apa yang membedakan manusia dari makhluk lainnya?

Banyak sudah jawaban yang diberikan para ahli pikir atas pertanyaan ini. Satu di antaranya adalah bahwa  manusia adalah animal educandus dan animal educandum sekaligus. Sejak keberadaannya dalam kondisi kehidupan yang primitif hingga yang paling tinggi tingkat perkembangannya, manusia adalah satu-satunya makhluk yang bisa dididik dan mampu mendidik (termasuk mendidik dirinya sendiri). Maka tidak berlebihan kalau dinyatakan bahwa pendidikan manusia berlangsung sepanjang hayatnya. Erat kaitannya dengan pandangan ini ialah pendapat yang menyatakan, bahwa pemberdayaan manusia sangat ditentukan oleh pendidikannya. Dengan kata lain, pendidikan merupakan  ikhtiar yang tertuju pada pemberdayaan segenap potensi manusia.

Pemberdayaan  potensi manusia itu mencakup tiga hal yang paling mendasar. Pertama, ranah afektif yang tercermin pada kualitas keimanan, ketakwaan, akhlak mulia termasuk budi pekerti luhur serta kepribadian unggul, dan kompetensi estetis. Kedua,  domain kognitif yang tercermin pada kapasitas pikir dan daya intelektualitas untuk menggali dan mengembangkan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketiga,  ranah psikomotorik yang tercermin pada kemampuan mengembangkan keterampilan teknis, kecakapan praktis, dan kompetensi kinestetis. Dalam bahasa Ki Hajar Dewantara disebut rasa, cipta dan karsa. Karena itu pula, pendidikan dipahami sebagai proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik, yang memungkinkan ketiga dimensi kemanusiaan paling mendasar tersebut dapat berkembang secara optimal. Jika hal ini tercapai maka akan lahir generasi insan kamil atau manusia paripurna.

Ini sebuah missi profetik, yang bukan main berat. Berat karena amanah itu harus dipikul ketika kita sebagai bangsa masih berhadapan dengan situasi yang carut-marut.. Ini baru faktor internal. Sebab di luar kita sudah harus dihadapkan dengan berbagai tantangan yang tidak kalah keras dan hebatnya. Misalnya, globalisasi dan pasar bebas, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informatika,  demokratisasi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup, desentralisasi dan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Apalagi, seperti diungkapkan Malik Fadjar, ketika “kosmopolitanisme” dipegangi semacam “ideologi” dan “multikulturalisme”  menjadi semacam “visi hidup berperadaban”, dunia pendidikan kita semakin banyak dituntut untuk mampu menyapa perbedaan budaya, sosial dan agama.

Pendidikan, sekali lagi, bukan sekadar mengajarkan atau mentransfer pengetahuan, atau semata mengembangkan aspek intelektual, melainkan juga untuk mengembangkan karakter, moral, nilai-nilai, dan budaya peserta didik. Dengan kata lain, pendidikan adalah membangun bangsa, membangun peradaban, membangun masa depan bangsa. Karena itu, untuk meningkatkan harkat dan martabat sebuah bangsa pada era globalisasi ini, tidak ada jalan lain kecuali meningkatkan kualitas pendidikan.

Salah satu faktor yang menentukan kualitas pendidikan adalah guru. Sebagai komponen utama dalam sistem pendidikan nasional, guru sering dianggap pihak yang paling bertanggung jawab terhadap tinggi-rendahnya mutu pendidikan, meskipun pada dasarnya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat dan pihak pemerintah. Di dalam pendidikan persekolahan, kualitas guru memang sangat menentukan mutu kelulusan atau tamatan peserta didik. Terdapat berbagai syarat untuk menjadi guru yang berkualitas, sebagaimana dikemukakan Athiyah Al-Abrasyi, seorang ahli pendidikan Islam. Pertama, guru harus selalu mengetahui karakter murid. Kedua,  guru harus selalu berusaha meningkatkan keahliannya, baik dalam bidang yang diajarkannya maupun cara mengajarkannya. Ketiga,  guru harus mengamalkan ilmunya dan jangan berbuat berlawnan dengan ilmu yang diajarkannya.

Memang tidak mudah menemukan sosok guru yang mumpuni semacam itu, yang tdak hanya sekadar mentransfer pengetahuan, tetapi sekaligus mampu mengembangkan karakter, moral dan nilai-nilai kepada murid-muridnya. ***

H. A. SURYANA SUDRAJAT

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ihsan Anyer, Serang, Banten.

Post Views: 436
In PENDIDIKAN

Post navigation

Sebuah Jalan Lempang
Apa yang Dikagumi Aisyah pada Diri Rasulullah

Menjadi Mukmin yang Kuat dengan Imunisasi

On July 2, 2021July 2, 2021

ENGKAU TELAH DIPANGGIL SEJAK BERABAD-ABAD

On May 11, 2025May 11, 2025

Tragedi dan Legacy Khalifah Umar ibn Khaththab

On March 21, 2025March 21, 2025

Mengapa Nabi Sangat Menyukai Puasa 10 Terakhir

On March 21, 2025March 21, 2025

Mata Lebih Besar dari Perut?

On March 17, 2025March 17, 2025

Archives

  • May 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • December 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • June 2023
  • May 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • February 2023
  • December 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • January 2021

Categories

  • HIKMAH JUMAT
  • ILMU DAN TEKNOLOGI
  • KAJIAN ISLAM
  • PENDIDIKAN
  • PONPES AL-IHSAN
  • PROMO
  • SIRAH
  • Uncategorized

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

You May Like

  • PENDIDIKAN
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On January 29, 2021January 29, 2021

Syarat Jadi Guru Menurut Pakar Pendidikan Islam

  • PENDIDIKAN
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On January 29, 2021January 29, 2021

MENGENAL KONSEP MODERASI BERAGAMA

  • PENDIDIKAN
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On January 29, 2021January 29, 2021

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

  • PENDIDIKAN
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On January 29, 2021January 29, 2021

Kecerdasan Spiritual (1): Egoisme, Materialisme dan Absennya Moralitas

  • PENDIDIKAN
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On January 29, 2021January 29, 2021

SMP TERPADU SINDANGKARYA SIAPKAN 6 NILAI POSITIF DI ERA MERDEKA BELAJAR

  • PENDIDIKAN
H. A. SURYANA SUDRAJAT
On January 29, 2021January 29, 2021

Saatnya Pesantren Punya Perpus Digital

28/04/2021- Foto-foto Kegiatan Serah Terima Bantuan dari Samora Group kepada Ponpok Pesantren Al-Ihsan Anyar

https://www.youtube.com/watch?v=CgscUD4N-RU

Video Pendek Moderasi Beragama/Toleransi (Judul: "Akur")
Hak Cipta @ alihsananyer.com 2021